PELAKSANAAN proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) di Subang, Jawa Barat akan dipercepat, agar proses penanaman di sekitar 177.000 hektare (ha) lahan sawah juga dapat segera dilakukan pada musim gadu (MT2) tahun 2024.
Untuk itu, PT Brantas Abipraya (Persero), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus pada sektor infrastruktur, akan mewujudkan percepatan pelaksanaan proyek tersebut. Hal itu menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur irigasi di Indonesia.
“Bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, kami akan merehabilitasi infrastruktur air ini," ujar Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Muhammad Fauzi Toha, seperti dikutip situs resmi BUMN, Selasa (11/6).
Baca juga: Indonesia Hadirkan Inovasi Infrastruktur Ramah Lingkungan di World Water Forum ke-10
Ia optimistis progres pekerjaan konstruksi dapat berjalan dan tuntas tepat waktu dengan mengutamakan penerapan Keselematan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dan mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG).
Ditambahkannya lagi, progress pengerjaan kini sudah di atas 90% dan ditargetkan tuntas pada akhir Juni ini. BUMN konstruksi ini akan terus kebut pengerjaan proyek ini agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh para petani.
Keseriusannya dalam menerapkan sistem K3L di lingkungan proyek itu pun membuahkan hasil gemilang, yaitu dapat membawa BUMN ini meraih penghargaan WSO Indonesia-Pakistan Safety Culture Award (WISCA-WPSCA) 2024.
Baca juga: Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur dalam Dua Minggu ke Depan
Sebanyak dua penghargaan diraih dalam ajang itu, menguatkan komitmen Brantas Abipraya sebagai perusahaan yang fokus mengimplementasikan budaya K3L.
Ada pun dua raihan penghargaan yang diterima di penghargaan tingkat dunia ini adalah kategori Gold-Level 4 dan WSO Award untuk kategori Concerned Company Award Construction Sector.
“Melalui pembangunan SIMURP, nantinya dapat dipastikan air dapat mengalir ke sawah-sawah hingga ke hilir juga, karena saat ini ada sekitar 20 ha sawah yang terancam tak dapat ditanam apabila tidak segera diairi. Semoga dengan adanya SIMURP, menjadi jawaban dari ancaman ini,” imbuh Fauzi Toha.
Baca juga: Indonesia Hadirkan Inovasi Infrastruktur Ramah Lingkungan di World Water Forum ke-10
Dalam penyelesaiannya, Brantas Abipraya akan berfokus untuk menghasilkan karya konstruksi irigasi yang unggul, tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu.
Ini salah satu langkah BUMN ini berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur air dalam upaya menyokong ketersediaan air, wujud bakti Brantas Abipraya hadir untuk membangun Negeri. (SG-1)