SEBANYAK 25 jenama (brand) produk pangan dan nonpangan Indonesia binaan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, DI Yogyakarta, Banten, dan NTB serta binaan Kementerian Perdagangan hadir dalam Pameran in-store promotion Karya Kreatif Indonesia (KKI), di Harakado Tokyu Plaza, Harajuku, Jepang, 4-10 Juni 2024.
Pameran yang mengambil tema Envisioning a Sustainable Future itu dibuka resmi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta.
Kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian promosi terpadu Trade, Tourism and Investment (TTI) itu merupakan kerja sama KBRI Tokyo dengan Bank Indonesia Perwakilan Tokyo.
Baca juga: 24 Jenama Kreatif Indonesia Semarakkan Pameran 'Salone del Mobile 2024' di Italia
“Pameran ini merupakan in-store promotion KKI pertama di luar negeri, sebagai bagian dari Road to Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) - KKI 2024,” ujar Dubes Heri saat membuka pameran, seperti dikutip situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (10/6).
Dalam meningkatkan ekspor produk kreatif Indonesia di Pasar Jepang, lanjutnya, Pemerintah Indonesia melalui KBRI Tokyo berkomitmen untuk terus melakukan promosi produk Indonesia baik secara Business to Business (B2B) maupun Business to Consumer (B2C), kepada importir dan konsumen di Jepang.
"Kegiatan in-store promotion KKI di Tokyo diharapkan dapat menghadirkan ragam produk kreatif Indonesia seperti pada Pameran FEKDI-KKI di Jakarta. Sehingga masyarakat Jepang dapat lebih mudah dan dekat untuk membeli produk Indonesia yang biasanya hanya mereka temui dalam pameran atau eksibisi tertentu," imbuh Heri.
Baca juga: Ikut Pameran di Jepang, Pelaku Industri Modifikasi Bawa Produk ‘Aftermarket’ Lokal.
Ia didampingi Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Meinarti Fauzie, Atase Perdagangan Merry Astrid Indriasari dan pejabat KBRI Tokyo lainnya.
Membina UMKM
Sementara itu, Filianingsih Hendarta memastikan, Bank Indonesia berkomitmen melakukan pembinaan pelaku UMKM khususnya dalam peningkatan kualitas produk dan memperluas potensi pemasaran produk UMKM di Pasar Ekspor.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan pelaku UMKM secara berkesinambungan. Khususnya dalam peningkatan kualitas produk dan memperluas potensi pemasaran produk UMKM di Pasar Ekspor. Kerja sama yang dilakukan dengan KBRI Tokyo dalam event promosi kali ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan awareness masyarakat Jepang akan produk kreatif Indonesia," jelasnya.
Baca juga: 117 Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Belajar Cara Ekspor ke Jepang
Turut mendampingi Filianingsih, Kepala Perwakilan BI Tokyo Imaduddin Sahabat, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Yunita Resmi Sari, dan Executive Analyst BI Tokyo Asrianti Mira Anggraeni.
Dalam pembukaan pameran itu hadir pula sejumlah mitra kerja KBRI Tokyo dan Bank Indonesia Tokyo diantaranya perwakilan Takashimaya, Tokyu Plaza, dan Asean-Japan Centre (AJC).
Produk Indonesia yang masuk dalam pameran tersebut telah melalui kurasi yang dilakukan KBRI Tokyo bersama BI Tokyo, untuk memastikan produk dapat langsung dijual secara ritel ke konsumen sesuai regulasi izin edar yang berlaku di Jepang.
Jenama yang ditampilkan antara lain Tenun Isam, Mawar Ketak, Palem Craft, Mantera Rattan, Galeri Batik Jawa, Batik Ciwaringin, Kirapassa, Natlovers, Multi Dimensi, KAR Jewellery, Lamops, Toraja Melo, Calla the Label, Long Story Short serta produk pemenang Good Design Indonesia yaitu Rumah Rakuji, Gui Artisan, Jam Kayu Lima Watch, dan Pijak Bumi.
Selain mempromosikan produk nonpangan, in-store promotion kali ini juga menghadirkan ragam produk pangan Indonesia yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat Jepang diantaranya Yava Cashew Nut, Teh Bangkit Wangi, Indomie, Bon Cabe, Bumbu Instan Bamboe, Sambal ABC.
Pengunjung juga berkesempatan menikmati kopi Indonesia dari Indonesia House of Beans (IHoBs) yang disajikan di Harakado Café. Selama pameran ikut juga Yoichiro Ito, warga Jepang yang menjadi pengrajin batik.
"Kami padukan Batik Indonesia dengan kimono. Kami coba design ulang lalu pasarkan batik yang modern agar dapat diterima masyarakat Jepang," ujarnya.
Adapun pemilihan lokasi in-store promotion di Harakado Tokyu Plaza Harajuku karena tempat ini dikenal sebagai pusat mode dan tempat berkumpul komunitas anak muda di Tokyo.
Harakado cocok dengan konsep keseluruhan pameran, Envisioning a Sustainable Future, yang mengangkat tema alam dan lingkungan hidup berkelanjutan.
Hal itu dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengangkat produk Indonesia yang berbahan baku natural dan berkelanjutan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk konsumen Jepang.
"Saya belum pernah ke Indonesia. Tapi saya tertarik dengan ragam busana tradisional Indonesia. Komposisi warnanya sangat menarik," terang Satomi warga Tokyo yang mengaku belum pernah ke Indonesia.
Pendapat senada dilontarkan Sakamoto Yoko warga Jepang lainnya. Ia mengaku memiliki 100 lebih koleksi batik Indonesia.
Salah satu perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Jepang, APP Japan turut berpartisipasi mempromosikan produk tisu ramah lingkungan sebagai bagian dari kampanye program pelestarian hutan Belantara Project yang sudah dimulai di Riau. (SG-1)