PROVINSI Jawa Timur (Jatim) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Industri Hijau Nasional Tingkat Provinsi yang berlangsung di Grand Ballroom The Westin, Surabaya.
Kegiatan yang dihelat pada 29-30 April 2024 ini menandai langkah serius pemerintah provinsi dan pusat dalam mendorong transformasi industri hijau di Indonesia.
Kegiatan ini dihelat Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai inisiatif untuk mendorong perkembangan industri hijau di Indonesia.
Tak hanya digelar secara luring, kegiatan ini pun dapat disaksikan secara daring melalui kanal youtube Kemenperin.
Baca juga: Di Tengah Penurunan Iklim Usaha Global, Industri Tekstil dan Kayu RI Meningkat Signifikan
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Dr.Iwan mengungkapkan bahwa perekonomian Jatim pada tahun 2023 tumbuh sebesar 4,95%.
Sektor industri pengolahan mendominasi dengan kontribusi mencapai 30,54% terhadap PDB provinsi, diikuti oleh sektor perdagangan dan pertanian.
“Pertumbuhan ekonomi ini adalah hasil dari sinergi kebijakan preventif dan sektoral yang kami lakukan," ujar Iwan dalam pembukaannya pada Senin (29/4).
Baca juga: Pendidikan Vokasi Binaan Kemenperin Aktif Jalin Kemitraan Strategis dengan Industri
"Kami berharap ke depannya, Jawa Timur dapat terus berkontribusi signifikan pada ekonomi nasional,” ujarnya.
Di tingkat nasional, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB adalah 18% pada tahun 2023.
Kemenperin mencatat bahwa ada sekitar 20 juta pekerja di sektor industri, dengan Jatim menyumbang sekitar 15 persen.
Dalam forum tersebut, Apip Priya Nugraha, Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, menyampaikan laporan pelaksanaan forum.
"Kami berusaha meningkatkan awareness terhadap pentingnya industri hijau, serta mendorong pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam transformasi ini," tutur Apip.
Kementerian Perindustrian juga mengumumkan peluncuran Program Fasilitasi Sertifikasi Standar Industri Hijau tahun 2024 dengan target fasilitasi untuk sekitar 70 industri.
"Ini merupakan langkah konkrit kami dalam mendukung industri-industri yang ingin mendapatkan sertifikasi hijau," imbuh Apip.
Baca juga: Kemenperin Jalin Kerja Sama SDM Industri dengan Mitra Dunia Di Hannover Messe 2024
Selain itu, forum ini juga menjadi wadah penghargaan terhadap industri dan pemerintah daerah yang telah berhasil menerapkan standar industri hijau.
Hingga saat ini, pusat Industri Hijau telah menyusun 37 standar industri hijau dan berencana menambah 8 standar baru tahun ini.
Forum ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta baik secara fisik maupun online, dan menghadirkan pembicara dari berbagai instansi terkait.
Di hari kedua, akan ada sesi yang menghadirkan pembicara dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta beberapa perusahaan industri yang telah berhasil menerapkan standar industri hijau.
"Pelaksanaan industri hijau merupakan komitmen kami dalam menyikapi perjanjian global, khususnya kesepakatan Paris," kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Andi Rizaldi,.
Indonesia, menurut Andi, berkomitmen menurunkan emisi dengan target yang telah ditetapkan, dan melalui forum ini kami ingin memastikan bahwa semua pihak terlibat aktif."
Forum ini tidak hanya sebagai ajang diskusi tetapi juga sebagai sarana kampanye dan sosialisasi tentang pentingnya industri hijau, yang diharapkan dapat mendorong lebih banyak industri untuk bertransformasi menjadi lebih ramah lingkungan.
Dengan berakhirnya forum di hari pertama ini, diharapkan akan ada lebih banyak inisiatif serupa di berbagai provinsi di Indonesia, yang masing-masing dapat berkontribusi pada pengembangan industri hijau nasional.
Ini adalah langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. (Mohamad Fajar Ramadan/SG-2)