PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan daya saing sebagai kota global yang kompetitif dengan fokus pada peningkatan investasi.
Dalam pertemuan Dedicated Team Meeting Komite Investasi Jakarta 2024 yang digelar oleh Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (26/11), Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Marullah Matali, berharap forum ini dapat menghasilkan ide dan rekomendasi strategis untuk mendorong iklim investasi yang lebih baik di Jakarta.
Marullah menekankan pentingnya Jakarta dalam perekonomian nasional, dengan kontribusi sebesar 16,53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan III/2024.
Baca juga: Baznas Bazis DKI Jakarta Siapkan Program Tanggap Bencana Hadapi Musim Penghujan
Jakarta juga mencatatkan inflasi 1,58% (yoy) pada Oktober 2024, yang berkontribusi sebesar 20,47% terhadap inflasi nasional.
Pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 4,93% (yoy), dengan sektor jasa sebagai pilar utama ekonomi kota ini.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, sektor perdagangan, industri pengolahan, dan konstruksi menjadi pilar utama ekonomi Jakarta.
Sektor yang tumbuh pesat antara lain perdagangan, penyediaan akomodasi, makan minum, serta transportasi dan pergudangan.
Investasi berperan besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta.
Baca juga: DKI Jakarta dan Kemenkomdigi Tingkatkan Literasi Digital untuk Cegah Judi Online
Pada triwulan III/2024, Jakarta berhasil menarik investasi sebesar Rp 71,35 triliun, dengan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 40,77 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 30,58 triliun.
Jakarta menduduki posisi teratas secara nasional, berkontribusi 16,54% terhadap total investasi nasional.
Capaian investasi pada periode Januari-September 2024 tercatat sebesar Rp 191,78 triliun, dengan sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebagai kontributor terbesar, mencatatkan angka Rp 72,4 triliun (37,8%).
Marullah menambahkan, dengan berlandaskan pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, Jakarta diharapkan dapat mempercepat transformasi menjadi kota global yang berkontribusi lebih besar pada perekonomian nasional.
Baca juga: Pj Gubernur DKI Jakarta Dukung Kampanye Internet Cerdas bagi Anak di SMAN 96 Jakarta
Berdasarkan Global City Index 2023, Jakarta berada di peringkat 74 dari 156 kota dunia, namun masih memerlukan perbaikan di bidang infrastruktur, lingkungan, ekonomi inklusif, dan kualitas hidup untuk sejajar dengan kota-kota global lainnya.
Pemprov DKI Jakarta terus mendorong pengembangan sektor-sektor seperti jasa keuangan, perdagangan, teknologi tinggi, dan teknologi informasi, serta mengembangkan potensi Green Economy dan Blue Economy.
Untuk itu, Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi (RUPMP) 2025-2045 akan disusun sebagai kebijakan untuk memberikan kepastian hukum bagi para investor. (SG-2)