Ekonomi

Inilah Sejumlah Kendala, Kenapa UMKM Sulit Berkembang?

Akses terhadap pembiayaan masih menjadi salah satu tantangan terbesar bagi UMKM.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
25 Juli 2024
Ilustrasi pengusaha UMKM muda. Kurangnya akses terhadap informasi pasar, tren industri, dan peluang bisnis seringkali membatasi kemampuan UMKM untuk berkembang. (Ist/Sokoguru)

USAHA mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. 

 

Namun, meskipun memiliki kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja, UMKM seringkali menghadapi berbagai kendala yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan mereka. 

 

Berikut ini adalah beberapa kendala utama yang dihadapi UMKM di Indonesia:

 

1. Akses Pembiayaan

 

Akses terhadap pembiayaan masih menjadi salah satu tantangan terbesar bagi UMKM. 

 

Baca juga: Inilah Tips UMKM Lokal Hadapi Banjirnya Produk Impor

 

Banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal karena persyaratan yang ketat, kurangnya agunan, dan minimnya informasi tentang produk keuangan yang tersedia. 

 

Kondisi ini seringkali memaksa UMKM untuk mencari sumber pembiayaan alternatif yang mungkin memiliki bunga lebih tinggi dan risiko yang lebih besar.

 

2. Keterbatasan Pengetahuan dan Keterampilan Manajerial

 

Banyak pemilik UMKM yang tidak memiliki latar belakang manajemen bisnis yang kuat. 

 

Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen keuangan, pemasaran, dan operasional seringkali menghambat kemampuan mereka untuk mengembangkan usaha secara efisien dan efektif. 

 

Pelatihan dan pendidikan yang tepat sangat dibutuhkan untuk membantu UMKM meningkatkan kemampuan manajerial mereka.

 

Baca juga: Tips Pilih Infleuncer yang Tepat untuk Dongkrak Pemasaran Produk UMKM

 

3. Infrastruktur yang Terbatas

 

Infrastruktur yang terbatas, seperti akses ke transportasi, listrik, dan teknologi informasi, juga menjadi kendala yang signifikan. 

 

Di daerah-daerah terpencil, keterbatasan infrastruktur ini dapat menghambat distribusi produk dan akses ke pasar yang lebih luas. 

 

Selain itu, keterbatasan akses internet di beberapa wilayah juga menyulitkan UMKM untuk memanfaatkan platform digital dalam menjalankan bisnis mereka.

 

4. Tantangan dalam Pemasaran dan Akses Pasar

 

UMKM seringkali menghadapi kesulitan dalam memasarkan produk mereka dan mengakses pasar yang lebih luas. 

 

Persaingan dengan produk impor dan perusahaan besar membuat UMKM harus berjuang keras untuk mendapatkan pangsa pasar.

 

Selain itu, banyak UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital dan e-commerce secara maksimal untuk memperluas jangkauan pemasaran mereka.

 

5. Birokrasi dan Regulasi yang Rumit

 

Proses perizinan dan regulasi yang rumit serta birokrasi yang berbelit-belit seringkali menjadi hambatan bagi UMKM. 

 

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk memulai dan mengembangkan usaha.

 

Simplifikasi proses perizinan dan dukungan regulasi yang lebih ramah terhadap UMKM sangat diperlukan untuk memfasilitasi pertumbuhan sektor ini.

 

6. Kurangnya Inovasi dan Adaptasi Teknologi

 

Banyak UMKM yang masih menggunakan metode tradisional dalam operasional bisnis mereka dan kurang berinovasi dalam produk atau layanan yang ditawarkan. 

 

Kurangnya adaptasi terhadap teknologi baru juga menjadi kendala, terutama dalam era digital saat ini. 

 

Investasi dalam penelitian dan pengembangan serta adopsi teknologi modern sangat penting untuk meningkatkan daya saing UMKM.


 

7. Akses Informasi dan Jaringan Bisnis

 

Kurangnya akses terhadap informasi pasar, tren industri, dan peluang bisnis seringkali membatasi kemampuan UMKM untuk berkembang. 

 

Jaringan bisnis yang lemah juga mengurangi peluang kolaborasi dan sinergi dengan mitra potensial.

 

Peningkatan akses informasi dan pengembangan jaringan bisnis melalui asosiasi UMKM dan platform kolaborasi dapat membantu mengatasi kendala ini.

 

Baca juga: Inilah Tips bagi Pelaku UMKM agar 'Packaging' Produknya Lebih Menarik

 

Solusi dan Dukungan

 

Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan. 

 

Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

 

1. Peningkatan Akses Pembiayaan: 


Melalui skema kredit mikro, subsidi bunga, dan program jaminan kredit.


2. Pelatihan dan Pendidikan

 

Menyediakan pelatihan manajemen bisnis, keuangan, dan keterampilan teknis bagi pemilik UMKM.


 

3. Peningkatan Infrastruktur: 

 

Investasi dalam pembangunan infrastruktur dasar di daerah terpencil.

 

4. Dukungan Pemasaran dan Digitalisasi: 

 

Mendorong penggunaan e-commerce dan platform digital untuk pemasaran produk.

 

5. Simplifikasi Regulasi: 

 

Mempermudah proses perizinan dan mengurangi birokrasi yang berbelit.


 

6. Inovasi dan Teknologi: 

 

Mendorong penelitian dan pengembangan serta adopsi teknologi modern oleh UMKM.


 

7. Pengembangan Jaringan Bisnis:

 

Membantu UMKM membangun jaringan bisnis yang kuat melalui asosiasi dan platform kolaborasi.

 

Dengan mengatasi kendala-kendala ini, UMKM diharapkan dapat tumbuh lebih kuat dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia. (SG-2)