Ekonomi

Ikut Pameran Internasional IISM Expo, 34 UMKM Pengolahan Ikan Buka Peluang Bisnis Baru

UMKM perikanan bisa menghasilkan produk berkualitas.  Hal itu terlihat dari Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang telah mereka kantongi serta sejumlah sertifikat lain seperti Halal dan SNI. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
13 Mei 2024
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, mengatakan, UMKM perikanan bisa menghasilkan produk berkualitas. (Dok. KKP) 

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) memfasilitasi 34 usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) pengolah ikan dari berbagai daerah mengikuti International Indonesia Seafood & Meat (IISM) Expo and Indonesia Cold Chain Expo di Jakarta International Expo (JIexpo), pada 8-11 Mei 2024.

 

Sebanyak 34 UMKM binaan KKP tersebut  melibatkan pelaku usaha, agen dan distributor makanan, Hotel Restoran dan Katering (HOREKA), koki dan profesional kuliner, industri sistem rantai dingin serta industri kemasan tersebut. 

 

 "IISM and cold chain expo dapat membuka peluang UMKM untuk bisnis baru, belajar tentang tren dan teknologi terkini, serta terhubung dengan rekan-rekan industri," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya, Jumat (10/5), seperti dikutip kkp.go.id.  

 

Baca juga: Terancam Punah, KKP dan Universitas Tidar Lakukan Pendataan Ikan Belida Jawa

 

Ia mengaku  optimistis UMKM perikanan bisa menghasilkan produk berkualitas.  Hal itu terlihat dari Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) yang telah mereka kantongi serta sejumlah sertifikat lain seperti Halal dan Standar Nasional Indonesia (SNI). 

 

Pada pameran dagang tertua di Indonesia untuk industri makanan laut dan daging itu, lanjut Budi,  jajarannya juga menghadirkan produk tuna yang dihasilkan oleh UMKM. 

 

"Alhamdulillah, berdasarkan laporan yang kami terima, ada buyer dari Singapura yang berminat terhadap albumin, lalu ada distributor besar dari Jakarta yang ingin mengambil produk patin dan bandeng dari Gresik," tegasnya. 

 

Baca juga: KKP Minta Unit Pengolahan Ikan di luar Aceh Aktif Serap Hasil Tangkapan Nelayan

 

Dalam ajang ekspo tersebut, Ditjen PDSPKP juga melakukan uji produk terhadap enam UMKM terpilih. Keenam UMKM tersebut sebelumnya telah mengikuti program Uji Terap Teknik Pengolahan dan Pemasaran (UTTPP) yang dilakukan Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP).  Termasuk membuka gerai layanan publik lingkup Ditjen PDSPKP seperti perijinan SKP, pemasaran, jasa pasca panen, dll. 

 

"Disini kita juga buka layanan publik sekaligus  mengukur seberapa besar penerimaan terhadap inovasi dari balai (BBP3KP), jadi tester produknya kita bagi ke pengunjung," terangnya. 

 

Senada, Kepala BBP3KP Trisna Ningsih berharap hasil inovasi balai bisa dinikmati secara luas oleh publik. Karenanya di pameran ini dia juga melakukan gelar inovasi baik produk maupun alat pengolah ikan serta mengedukasi masyarakat terkait cara memilih ikan yang baik dan terhindar dari ikan berformalin/borax.

 

"Semoga pengunjung juga berminat untuk mengetahui dan mengimplementasikan hasil inovasi yang telah dilakukan oleh BBP3KP, serta menambah wawasan tentang  perkembangan industri perikanan di Indonesia," tuturnya.

 

IISM Expo berlangsung selama 4 hari di Jakarta International Expo (JIexpo) , Kemayoran. Partisipasi UMKM di pameran itu menjadi bagian dari program UMKM naik kelas atau dukungan agar usaha yang dijalankan semakin maju dan berkembang dari sisi produksi maupun pemasarannya.  (SG-1)