Ekonomi

Festival Bangun Desa Fokuskan pada Ketahanan Pangan dan Inovasi Pemuda

Dengan tema “Membangun Desa untuk Pemerataan Ekonomi”, Mendes PTT Yandri Susanto menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi memperkuat desa sebagai motor penggerak pembangunan nasional.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
14 Januari 2025
Mendes PTT, Yandri Susanto, meluncurkan Festival Bangun Desa dalam peringatan Hari Desa Nasional 2025 di Cisaat, Subang, Jawa Barat,, Selasa (14/1)..(SG/Fajar Ramadan)

DESA Cisaat, Subang, Jawa Barat, menjadi pusat perhatian nasional saat Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PTT), Yandri Susanto, meluncurkan Festival Bangun Desa dalam peringatan Hari Desa Nasional 2025, Selasa (14/1).

 

Dengan tema “Membangun Desa untuk Pemerataan Ekonomi”, Yandri menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi memperkuat desa sebagai motor penggerak pembangunan nasional.

 

“Hari Desa ini adalah momen strategis untuk melaksanakan program yang berlandaskan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” kata Yandri di hadapan pejabat, pemangku kepentingan, dan masyarakat.

 

Baca juga: Hari Desa Nasional 2025, Raffi Ahmad Ajak Para Pemuda Kembangkan Potensi Desa

 

Pemuda Sebagai Lokomotif Perubahan

 

Festival Bangun Desa menjadi wadah bagi generasi muda untuk berinovasi melalui berbagai lomba seperti kewirausahaan, seni budaya, ekonomi digital, dan lingkungan. 

 

Yandri menyerahkan buku panduan lomba kepada perwakilan Karang Taruna Desa Cisaat, menandai dimulainya partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan desa.

 

“Pemuda desa adalah lokomotif perubahan. Dengan kreativitas dan keberanian, mereka bisa menciptakan inovasi yang memperkuat kapasitas desa,” tegas Yandri.

 

Ia juga menekankan bahwa program ini dirancang untuk memotivasi pemuda mengambil langkah nyata dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas mereka.

 

Inisiatif Ramah Lingkungan dan Ekonomi Kreatif

 

Festival ini juga menghadirkan lomba desa ramah lingkungan, desa bebas sampah, dan desa wisata. 

 

Program ini bertujuan memperkuat daya saing desa dalam sektor ekonomi kreatif sekaligus mendorong masyarakat untuk berperan aktif menjaga lingkungan.

 

Dana Desa untuk 12 Aksi Strategis

 

Yandri menjelaskan alokasi dana desa 2025 sebesar Rp71 triliun, di mana 20% akan diarahkan khusus untuk ketahanan pangan desa. 

 

Dana ini mendukung 12 aksi strategis, termasuk penguatan BUMDes, swasembada energi dan air, digitalisasi desa, dan hilirisasi produk unggulan.

 

Baca juag: Jabar Siap Jadi Tuan Rumah Hari Desa 2025, Fokus pada Ketahanan Pangan

 

"Dana desa adalah investasi bagi masa depan. Setiap rupiah harus memberikan dampak nyata dan berkelanjutan,” tegas Yandri.

 

Ia juga mengingatkan para kepala desa agar mengelola dana desa secara transparan dan bertanggung jawab.

 

Kolaborasi untuk Desa Mandiri

 

Yandri menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam membangun desa. 

 

Ia mencontohkan berbagai kerja sama lintas sektor yang sukses mengembangkan desa mandiri di berbagai daerah.

 

“Tanah kita subur, laut kita luas. Yang perlu kita perbaiki adalah kekompakan dan hati yang luas. Jika kita bersatu, desa akan maju, dan Indonesia akan berjaya,” ujarnya dengan optimisme.

 

Yandri juga menegaskan bahwa pembangunan desa yang berkelanjutan harus menjaga keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan. 

 

Menurutnya, desa adalah pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus benteng pelestarian budaya dan lingkungan.

 

Dengan optimisme tinggi, Yandri menutup pidatonya dengan mengajak semua pihak melihat potensi besar desa-desa di Indonesia sebagai ujung tombak perubahan menuju Indonesia Emas 2045. 

 

Baca juga: Mahasiswa Paramadina Perkuat Desa Karyamukti dengan Inovasi Digital dan Pertanian Modern

 

“Mari kita jadikan desa sebagai pusat peradaban baru dengan program inovatif, kolaborasi lintas sektor, dan komitmen bersama,” tutupnya.

 

Festival Bangun Desa menjadi simbol harapan baru untuk pembangunan berkelanjutan yang dimotori oleh kreativitas dan dedikasi generasi muda, menuju masa depan desa-desa Indonesia yang lebih cerah dan mandiri. (Fajar Ramadan/SG-2)