MENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan pentingnya ekspor sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal ini disampaikannya dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi (LPIK) Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan tema "Peningkatan Kinerja Logistik di Indonesia: Refleksi, Tantangan, dan Peluang Sistem Logistik Nasional" di Aula Barat ITB, Bandung, Kamis (25/7).
Dalam pidatonya, Budi Karya menyatakan bahwa salah satu prioritas utama pemerintah adalah mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 5% sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Acara Pelepasan Ekspor di Makassar Hadirkan Produk Unggulan UMKM Sulsel
"Salah satu kunci utama untuk mencapai target tersebut adalah dengan meningkatkan ekspor," ujar Budi Karya dalam wawancaranya dengan Sokoguru dan media lain.
Kolaborasi antara National Logistics Institute (NLI) dan National Coordination of Port Authority berhasil menyatukan 262 pelabuhan untuk mendukung ekspor mineral seperti batu bara, nikel, dan bauksit.
"Teknologi yang kami gunakan memungkinkan pemantauan dan pengelolaan pelabuhan secara efektif, memudahkan manajemen pelabuhan, dan mengurangi ketergantungan pada pelabuhan negara tetangga," papar Menhub.
Langkah strategis lainnya adalah menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok dan Patimban sebagai hub logistik utama.
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pelabuhan-pelabuhan di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, serta memungkinkan ekspor langsung ke Amerika Serikat, China, dan negara lainnya.
Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Kopi Senilai USD 1,48 Juta ke Amerika Serikat
"Dengan semangat ini, kita berharap Indonesia dapat menjadi negara dengan volume ekspor yang besar," tambahnya.
Budi Karya juga menjelaskan bahwa meskipun volume ekspor dari Pelabuhan Tanjung Priok saat ini relatif stabil, kolaborasi yang lebih erat antar-pelabuhan bisa meningkatkan kontribusi Indonesia menjadi 10 hingga 15 kali lipat.
"Hal ini akan berdampak signifikan pada pertumbuhan indeks logistik nasional dan mengurangi persaingan dengan pelabuhan negara tetangga," jelasnya.
Menhub juga menyoroti pentingnya Bandara Kertajati di Jawa Barat.
"Kami berencana menjadikan Kertajati sebagai pusat umroh. Jika terealisasi, semua penerbangan umroh akan datang ke sana, memberikan dampak positif bagi perekonomian regional dan nasional," kata Budi.
Budi Karya mengapresiasi kolaborasi berbagai kementerian dan penggunaan teknologi canggih dalam memantau 262 pelabuhan.
Baca juga: DPR Kritik Aktivitas Makassar New Port Lebih Banyak Impor, Bikin Rupiah Tergerus
"Kolaborasi ini adalah contoh nyata bagaimana kerja sama yang baik dapat meningkatkan efisiensi logistik kita," ujarnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang sedang dijalankan, pemerintah optimistis bahwa peningkatan ekspor akan menjadi motor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"Peningkatan ekspor adalah salah satu faktor kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelasnya.
“Dengan adanya upaya kolaboratif ini, kita berharap bisa meningkatkan indeks logistik Indonesia dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional," pungkas Menhub. (Fajar Ramadan/SG-2)