Ekonomi

Ekosistem Ultra Mikro BRI Berhasil Jangkau 36,1 Juta Pelaku UMKM

Dari total pinjaman tersebut, BRI menyalurkan Rp496,2 triliun melalui kredit mikro, Pegadaian Rp 77 triliun, dan PNM sebesar Rp 49,2 triliun. 

Dari total pinjaman tersebut, BRI menyalurkan Rp496,2 triliun melalui kredit mikro, Pegadaian Rp 77 triliun, dan PNM sebesar Rp 49,2 triliun. (Ist/BRI)

EKOSISTEM Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) terus melakukan pemberdayaan pelaku UMKM di Indonesia dengan konsisten. 

 

Hingga akhir Triwulan II 2024, ekosistem UMi berhasil menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta debitur dengan total portofolio pinjaman sebesar Rp 622,3 triliun, tumbuh 7,7% secara year on year.

 

Dari total pinjaman tersebut, BRI menyalurkan Rp496,2 triliun melalui kredit mikro, Pegadaian Rp 77 triliun, dan PNM sebesar Rp 49,2 triliun. 

 

Baca juga: BRI Raih Apresiasi sebagai Penyumbang Pajak Terbesar Tahun 2023

 

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan bahwa kunci pertumbuhan ekosistem UMi terletak pada penyaluran kredit yang selektif (selective growth). 

 

“BRI akan memperkuat positioning bisnis mikronya dengan pendekatan ecosystem-centric dan strategi ‘Pemberdayaan Berada di Depan Pembiayaan,’” ujar Supari dalam keterangan pers, Rabu (7/8).

 

Ia juga menambahkan bahwa BRI akan fokus pada penguasaan micropayment melalui pembentukan ekosistem berbasis pemberdayaan.

 

Micropayment diharapkan dapat meningkatkan penghimpunan simpanan masyarakat serta memperdalam inklusi keuangan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

 

Menteri BUMN Erick Thohir juga terus mendorong kinerja penyaluran pembiayaan ultra mikro meski di tengah kondisi ekonomi global yang tidak stabil dan daya beli masyarakat yang melemah. 

 

Baca juga: Laporan BRI Triwulan II 2024 Ungkap Ekspansi Bisnis UMKM Mulai Membaik

 

Pada Selasa (30/7), Erick Thohir mengingatkan peran penting UMKM dalam stabilisasi ekonomi saat krisis ekonomi 1998. 

 

"Ketika daya beli masyarakat sedang turun atau UMKM sedang melemah, kami sebagai pemerintah atau BUMN tidak boleh meninggalkan mereka," ujar Erick. 

 

Ia menekankan bahwa BUMN memiliki Key Performance Indicators yang mencakup kontribusi pada kebijakan fiskal melalui pajak dan dividen, serta peran sebagai agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

 

"Kita harus melindungi kelas menengah, mendorong usaha kecil menjadi besar, dan yang besar menjadi pemain global," tambah Erick.

 

Baca juga: BRI Sukses Kelola Kredit UMKM dengan Rasio NPL Rendah

 

Dengan upaya yang terus dilakukan oleh BRI, Pegadaian, dan PNM, ekosistem Ultra Mikro diharapkan dapat terus berkontribusi pada pemberdayaan UMKM di Indonesia, serta memperkuat inklusi dan stabilitas ekonomi nasional. (SG-2)