BANDARA Internasional Jawa Barat (BIJB) atau biasa disebut Bandara Kertajati telah resmi dioperasikan secara penuh pada tanggal 29 Oktober 2023.
Namun Bandara Internasional Kertajati yang berada di di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, tersebut masih sepi penumpang pesawat.
Padahal Bandara Kertajati sudah membuka rute-rute yang potensial, untuk ke Kalimantan Timur, Balikpapan, Bali dan bahkan dalam seminggu ada dua kali angkutan umroh yang melalui Kuala Lumpur.
Baca juga: Maskapai AirAsia Dukung Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
Rendahnya pengguna jasa Bandara Kertajati mendapat sorotan dari Ketua Tim Rombongan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron.
Herman memberi perhatian terhadap Bandara Kertajati yang sebenarnya memiliki fasilitas yang sangat baik, bahkan bisa didarati oleh banyak pesawat ukuran besar termasuk pesawat Antonov.
"Hal ini menjadi pembahasan penting tadi dengan Garuda Indonesia, Angkasa Pura, Air Nav, dan Pimpinan Bandara Kertajati,” kata Herman sebagaimana dilansir situ dpr.go.id, Selasa (20/2).
“Esensinya adalah ini akan diapakan ke depannya dengan keterbatasan-keterbatasan kunjungan penumpang yang rata-rata per hari 1.500 orang,” ucap Herman.
Baca juga: Pikat Wisatawan Mancanegara, Menparekraf Tawarkan Paket 'Bali Add-On Destination'
“Padahal sudah dibuka rute-rute yang potensial untuk ke Kalimantan Timur, Balikpapan, Bali dan bahkan dalam seminggu ada dua kali angkutan Umroh yang melalui Kuala Lumpur," ungkap Herman saat berada di Bandara Kertajati, Majalengka, baru-baru ini.
Menurut Herman, hal ini menjadi sangat strategis apabila dimaksudkan dari sejak awal penutupan Bandara Husein Sastranegara adalah untuk bisa menggiring para pengguna Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.
"Saya kira harus dicarikan cara apakah hal itu dikarenakan kurang sosialisasi, aksesibilitas, maupun terhadap pengetahuan masyarakat terkait dengan penggunaan bandara," ujar Herman.
Baca juga: Kemenparekraf RI - Australia Perkuat Kerja Sama Sektor Parekraf
"Bahkan ke depan saya usulkan bagaimana antar instansi berkolaborasi ataupun berkoordinasi untuk melahirkan kebijakan bahwa seluruh penerbangan umroh dan haji itu dipindahkan ke Kertajati," imbuhnya.
Herman menambahkan, mungkin saja nanti untuk di sekitar kawasan ataupun seluruh Jawa Barat dan Jawa Tengah wilayah barat ini juga bisa menampung penumpang umum yang lebih potensial hingga bisa menggunakan Bandara Kertajati.
"Namun demikian selalu ada masalah, pertama tentu terkait dengan harga Avtur. Di mana harga Avtur di sini lebih mahal daripada harga Avtur di Cengkareng, Jakarta. Padahal Avtur sebetulnya lebih dekat kalau secara transportasi," jelasnya.
"Karena dari Balongan ke sini jauh lebih dekat. Namun mungkin karena penggunaannya lebih sedikit dibandingkan dengan Cengkareng sehingga disini lebih mahal," kata politikus Fraksi Partai Demokrat itu.
Dengan lebih mahal dan tingginya harga Avtur tersebut, lanjutnya, maka sangat berpengaruh terhadap harga tiket.
"Nah kalau kemudian berpengaruh terhadap tiket pesawat sebagai instrumen untuk menggunakan transportasi udara, saya kira ini harus menjadi bahan pertimbangan kedepannya bahwa Pertamina harus memberikan harga yang sama,” kata Herman.
“Sehingga ini juga akan sangat berpengaruh terhadap samanya harga tiket di seluruh bandara yang ada," ucapnya. (SG-2)