ANGGOTA Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus, meminta pemerintah untuk memberikan penjelasan yang detail dan transparan terkait anggaran yang dikeluarkan untuk perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Negara (IKN).
Guspardi khawatir, jika anggaran tersebut digunakan secara berlebihan, masyarakat akan melihatnya sebagai bentuk pemborosan yang merusak citra pemerintah.
"Saya memahami niat pemerintah untuk memberikan yang terbaik dalam peringatan Hari Kemerdekaan. Namun, jangan sampai kesan boros mencoreng citra birokrasi kita," ujar Guspardi, yang juga merupakan anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, dalam keterangan kepada media sebagaimana dilansir situs DPR RI, Kamis (8/8).
Baca juga: Pemerintah Percepat Pembangunan IKN Demi Upacara HUT Ke-79 RI
Guspardi menekankan pentingnya transparansi dari pemerintah, terutama setelah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyatakan bahwa anggaran peringatan HUT RI tahun ini berpotensi membengkak karena dilaksanakan di dua tempat, yakni di IKN dan Jakarta.
Sebelumnya, pihak Istana sempat membantah adanya penyewaan mobil khusus bagi tamu penting, sehingga klarifikasi yang komprehensif diperlukan agar masyarakat memahami konteks dan manfaat dari anggaran tersebut.
"Pemerintah harus transparan dalam memberikan penjelasan kepada masyarakat, agar mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi dan seberapa besar manfaat dari penggunaan anggaran ini," tegas Guspardi.
Baca juga: Bersepeda Motor, Presiden Jokowi Ajak Influencers Tinjau Jalan Tol IKN
Politikus Fraksi PAN tersebut juga mengkritisi kenaikan tarif sewa mobil dan hotel yang melonjak signifikan menjelang peringatan HUT RI di IKN.
Menurut Guspardi, para pengusaha seolah memanfaatkan momentum ini untuk keuntungan pribadi, mengingat tidak adanya kompetitor di wilayah tersebut.
"Terlihat jelas bahwa pihak hotel dan penyedia jasa sewa mobil memanfaatkan momen perayaan HUT RI di IKN, terutama karena kurangnya persaingan di sana," tambahnya.
Guspardi juga mencatat bahwa harga penginapan menjelang hari kemerdekaan mengalami lonjakan tajam.
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Influencer Nikmati Suasana Glamping di IKN
Swissôtel Nusantara, satu-satunya hotel bintang 5 di IKN, mematok tarif terendah antara Rp 4,8 juta hingga Rp 8 juta per malam, dengan tarif fasilitas presidential suite mencapai Rp 20 juta per malam.
Dengan tingginya tarif ini, Guspardi menyoroti potensi kesan negatif yang dapat timbul di tengah masyarakat jika anggaran HUT RI di IKN tidak dikelola dengan baik dan transparan. (SG-2)