Ekonomi

DPR Minta Cadangan Beras Hasil Produksi Petani Dalam Negeri

Ketergantungan pada impor pangan adalah ancaman serius bagi kemandirian dan ketahanan pangan Indonesia.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
19 Juli 2024
Tumpukan karung beras impor dari Vietnam siap masuk gudang Bulog. (Ist/Bulog)

PANGAN adalah elemen krusial yang tidak hanya menyangkut kelangsungan hidup manusia, tetapi juga menjadi penentu ketahanan dan kemandirian sebuah bangsa. 

 

Dalam konteks Indonesia, komoditas beras memegang peran vital sebagai tulang punggung ketahanan pangan.

 

Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, menegaskan bahwa pangan merupakan identitas bangsa dan menekankan pentingnya kemandirian pangan nasional.

 

Baca juga: DPR Dorong Bentuk Pansus untuk Selidiki Dugaan Mark-Up Impor Beras

 

Pernyataan ini disampaikan Johan Rosihan usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses (Kunres) Komisi IV DPR RI di Gudang Bulog Jadirejo, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, baru-baru ini.

 

Pertemuan tersebut membahas tentang ketersediaan dan harga pangan strategis di wilayah tersebut.

 

Identitas Bangsa Harus Dijaga

 

"Pangan ini identitas bangsa. Kita harus memaknai seperti itu. Kenapa identitas bangsa? Karena apa yang kita makan di daerah itu, harus dari hasil bumi kita sendiri," tegas Johan Rosihan, politikus dari Fraksi PKS sebagaimana dilansir situs DPR RI, Jumat (19/7). 

 

Baca juga: Presiden Optimistis Pompanisasi di Bantaeng Tingkatkan Produksi Beras Nasional

 

Dalam pertemuan tersebut, Johan menyayangkan adanya ketergantungan pada impor produksi pangan, khususnya di Perum Bulog Kanwil Riau dan Pekanbaru.

 

Ia mengkritik badan-badan pemerintah yang mengelola pangan yang belum sepenuhnya memprioritaskan produksi dalam negeri.

 

Desakan Regulasi yang Dukung Petani Lokal

 

Johan menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai badan pemerintah yang mengelola pangan untuk memastikan stok pangan dalam negeri terpenuhi dari produksi lokal.

 

Menurutnya, kebijakan yang berpihak pada petani harus segera diwujudkan. 

 

Baca juga: 1.000 Ton Impor Beras dari Vietnam Masuk, Petani Pulau Sumbawa Menjerit

 

"Kami (Komisi IV DPR RI) akan terus mendorong, bahkan saya akan mendesak sekaligus memberikan tantangan bagi lembaga-lembaga yang mengurus pangan ini,” ucap Johan.

 

“Berani tidak mereka membuat suatu regulasi yang mewajibkan agar cadangan beras pemerintah itu hasil dari produksi dalam negeri, bukan impor," tegasnya.

 

Harus Direspons dengan Tindakan Nyata

 

Johan menyoroti bahwa ketergantungan pada impor pangan adalah ancaman serius bagi kemandirian dan ketahanan pangan Indonesia. 

 

Ia menuntut adanya kebijakan tegas yang memastikan bahwa cadangan pangan, terutama beras, berasal dari hasil produksi petani lokal. 

 

Ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional.

 

Kritik dan tantangan yang dilontarkan Johan Rosihan seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan semua pihak terkait. 

 

Jika tidak segera direspons dengan tindakan nyata, ketergantungan pada impor pangan akan terus melemahkan kemampuan bangsa untuk mandiri dan berdikari dalam memenuhi kebutuhan pangan.

 

Saat ini, saatnya bagi pemerintah untuk menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung petani lokal dan memastikan bahwa setiap butir beras yang dikonsumsi rakyat Indonesia adalah hasil kerja keras anak bangsa sendiri. 

 

Tanpa itu, identitas bangsa sebagai negara agraris akan semakin pudar dan ketahanan pangan nasional akan semakin rapuh. (SG-2)