ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Dewi Aryani, mendesak BPJS Ketenagakerjaan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih kreatif dan efektif dalam mensosialisasikan program-program mereka.
Pernyataan ini disampaikan usai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX dengan Pemprov Kalimantan Timur di Kota Balikpapan, baru-baru ini.
"Saya pesan kepada teman-teman BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan promosi dan sosialisasi menggunakan media sosial," jelas Dewi.
Baca juga: Kembangkan Program Kampung Zakat, Kemenag Gandeng OJK dan BPJS Ketenagakerjaan
"Media sosial yang bisa dijangkau oleh masyarakat kelas bawah, salah satunya TikTok," ucapnya.
"Dengan demikian, mereka lebih mudah memahami pentingnya menjadi peserta," ujar Dewi Aryani sebagaimana dikutip situs DPR RI, Jumat (28/6).
Dewi Aryani menekankan bahwa penggunaan media sosial populer seperti TikTok dapat membantu BPJS Ketenagakerjaan menjangkau masyarakat lebih luas dan tepat sasaran.
Baca juga: 377 Marbot Masjid di Kota Yogyakarta Sudah Jadi Peserta Program BPJS Ketenagakerjaan
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, Dewi juga mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk berkomitmen dan mendukung upaya menarik masyarakat agar lebih sadar dan memahami pentingnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: Gandeng Undira, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Manfaat Program Jamsostek
"Ini adalah tentang perlindungan tenaga kerja. BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya soal klaim kematian, tapi juga melayani kesehatan hingga sembuh bagi yang mengalami kecelakaan kerja. Jadi, perlu didorong lebih kuat," jelas politikus Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Sosialisasi yang lebih intensif dan kreatif diharapkan dapat meningkatkan jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan, memberikan perlindungan yang lebih luas bagi tenaga kerja di Indonesia, dan memastikan bahwa manfaat program ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. (SG-2)