GUNA mendorong penggunaan mata uang lokal negara masing-masing dalam transaksi bilateral antara mata uang Rupee dan Rupiah. Reserve Bank of India (RBI) dan Bank Indonesia (BI) menandatangani Nota Kesepahaman (NK).
Penandatanganan NK dilakukan oleh Gubernur Reserve Bank of India Shaktikanta Das dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada Kamis (7/3) di Mumbai, India.
Demikian disampaikan Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono dalam siaran pers yang dilansir bi.go.id.
Baca juga: Bank Indonesia Adakan Kegiatan EkspedisiSi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024 di 18 Provinsi
“Kesepakatan NK antara Bank Indonesia dan Reserve Bank of India ditujukan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal masing-masing negara (Rupee dan Rupiah) dalam transaksi bilateral yang mencakup transaksi berjalan (current account), transaksi modal (capital account) yang diperbolehkan, serta transaksi ekonomi dan keuangan lainnya sesuai yang disepakati oleh kedua otoritas,” tulis rilis tersebut.
Kerangka kerja sama itu, lanjut Erwin, salah satunya memungkinkan eksportir dan importir untuk bertransaksi dalam mata uang lokal, yang pada gilirannya akan mendorong pengembangan pasar valuta asing kedua negara.
Lebih lanjut, penggunaan mata uang lokal akan mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi waktu penyelesaian transaksi. Kolaborasi tersebut menandai capaian penting dalam memperkuat kerja sama keuangan bilateral antara Bank Indonesia dan Reserve Bank of India.
“Melalui penggunaan mata uang lokal masing-masing negara yang lebih luas untuk transaksi bilateral diharapkan akan berkontribusi dalam mempromosikan perdagangan antara Indonesia dan India, memperdalam integrasi keuangan, serta memperkuat hubungan sejarah, budaya dan ekonomi yang telah terjalin selama ini antara kedua negara,” imbuh Erwin.
Kerja sama antara Reserve Bank of India dan Bank Indonesia tersebut akan memperluas kesepakatan serupa yang dimiliki Bank Indonesia dengan otoritas Malaysia (Bank Negara Malaysia), Thailand (Bank of Thailand), Jepang (Japan Ministry of Finance), Tiongkok (People Bank of China), Singapura (Monetary Authority of Singapore), dan Korea Selatan (Bank of Korea). (SG-1)