UNTUK memperingati Hari Pajak yang jatuh pada Minggu 14 Juli 2024 Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menggelar Kampanye Simpatik Perpajakan Spectaxcular 2024, di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno.
Acara yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB itu ditandai dengan lari santai dan dimeriahkan pula oleh pertunjukan tari-tarian serta pentas musik.
Dalam sambutannya Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan tujuan diselenggarakannya Spectaxcular 2024 untuk membangun semangat membayar pajak dengan slogan “Pajak: Semua Dapat Manfaatnya”.
Baca juga: Bukan hanya untuk Dikenang, Hari Pajak Momentum Keseriusan Pemerintah Kelola Pajak
“Slogan ini untuk menyebarkan pemahaman bahwa pajak memberikan benefit dengan adil,” ujarnya saat memberi sambutan yang ditayangkan lewat Youtube, Minggu (14/7).
Sedangkan tema yang diusung, lanjutnya, adalah Tegar Melangkah Walaupun Tantangan/Hambatan Menghampar di Depan.
Di hadapan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menkeu, serta undangan lainnya, Suryo mengatakan pajak adalah bagian dari kehidupan suatu negara. Di Indonesia pajak sudah ada sebelum kemerdekaan, dan tetap menjadi tulang punggung negara hingga hari ini.
Baca juga: Patuh Bayar Pajak, Anne Avantie Dapat Penghargaan dari Kantor Pajak Semarang Selatan
Kemudian ia menunjukkan sebuah catatan penerimaan pajak dari waktu ke waktu di sisi panggung. Catatan tersebut bisa dibaca para hadirin .
“Kalau kita lihat penerimaan pajak kita dari waktu ke waktu, mulai dari Rp13 triliun pada 20 tahun lalu, hingga hampir Rp2.000 triliun pada 2024.
Tadi Ibu Menteri bilang jangan dilupakan angka Rp1988,9 triliun. Insyaallah akhir tahun ini kami Ditjen Pajak bisa mencapainya,” imbuh Suryo lagi.
Ia meyakini dengan bantuan stakeholder dan kerja sama semua pihak, para pembayar pajak, target Rp2.000 triliun tercapai.
Kemudian Suryo pun menjukkan kepada Menteri Sri Mulyani tulisan di belakang kaos yang dipakainya yakni “Pajak Semua Dapat Manfaatnya.”
“Ini merupakan cara kami menyampaikan pesan ke masyarakat walaupun belum bayar, tetapi dapat manfaatnya dari teman-teman mereka yang sudah bayar pajak. Untuk itu saya meminta ayo bayar pajak sebaik-baiknya,” katanya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan cita-cita menjadi negara maju bisa dicapai dengan penerimaan pajak yang baik.
Untuk bisa menjaga Indonesia, ujarnya, tidak mungkin bisa dicapai tanpa penerimaan pajak suatu negara. Jadi, pajak adalah tulang punggung sekaligus instrumen yang sangat penting bagi bangsa dan negara untuk mencapai cita-cita.
Penerimaan pajak pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp893,8 triliun, terkontraksi 7,9% (year-on-year/yoy).
“Untuk menggenjot penerimaan pajak, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan meningkatkan kebijakan pengawasan dan kepatuhan wajib pajak. Di samping itu, Kemenkeu juga akan memperkuat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP),” imbuhnya.
Dengan begitu, Kemenkeu memperkirakan penerimaan pajak pada semester II akan lebih tinggi dari semester I, yakni sekitar Rp1.028,1 triliun, sehingga total penerimaan akan mencapai Rp1.921,9 triliun atau ada pertumbuhan penerimaan 14,5%. (Rosmery Sihombing/SG-2)