BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,12% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,06.
Inflasi provinsi tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 5,05% dengan IHK sebesar 110,78 dan terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni 1,02% dengan IHK sebesar 103,78.
Demikian disampaikan Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi P, dalam rilis, Senin (2/9).
Baca juga: BPS: Inflasi Tahunan Mei 2024 Capai 2,84%, Kelompok Makanan Jadi Penyumbang Utama
Sedangkan inflasi kabupaten/kota (y-on-y) tertinggi, lanjutnya, terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 7,75% dengan IHK sebesar 108,61 dan terendah terjadi di Kabupaten Bangka Barat sebesar 0,11% dengan IHK sebesar 101,11.
Sementara deflasi kabupaten/kota y-on-y terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 0,88% dengan IHK sebesar 103,99.
Menurut Windhiarso, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,39%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,19%;
Baca juga: Bank Indonesia: Menurun Inflasi Juni 2024
“Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,57%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,05% ; kelompok kesehatan sebesar 1,72%; kelompok transportasi sebesar 1,42%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,52%,” imbuhnya.
Kelompok pendidikan sebesar; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar; dan kelompok perawatan pribadi serta jasa lainnya% juga termasuk kelompok pengeluaran yang naik, yakni masing-masing 1,83%, 2,24% dan 6,04%.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16%.
Baca juga: Pj Gubernur Puji Kinerja Pemkot Bandung dalam Kendalikan inflasi
Tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) Agustus 2024 sebesar 0,03% dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Agustus 2024 sebesar 0,87%.
Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Agustus 2024 sebesar 2,02% inflasi m-to-m sebesar 0,20 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 1,52%.
Tetap terjaga
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya, melihat Inflasi IHK pada Agustus 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%.
Inflasi yang terjaga itu, menurut Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025,” ujarnya.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan, Inflasi inti tetap terjaga pada Agustus 2024 tercatat sebesar 0,20% (mtm), sedikit lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,18% (mtm).
Realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas kopi bubuk, emas perhiasan, dan biaya sekolah, seiring dengan berlanjutnya peningkatan harga komoditas global khususnya emas dan dimulainya tahun ajaran baru, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjangkar dalam sasaran.
Secara tahunan, inflasi inti Agustus 2024 tercatat sebesar 2,02% (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 1,95% (yoy). (SG-1)