DALAM upaya memaksimalkan pembangunan daerah, Pemerintah Kota Bandung terus menunjukkan komitmen kuat terhadap pengendalian inflasi.
Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin, menegaskan bahwa inflasi yang terkendali bahkan mengalami deflasi menunjukkan kemajuan yang positif.
"Dalam jalurnya sudah baik. Inflasi juga mengalami deflasi, artinya harga-harga terkendali pada bulan Mei," kata Bey saat memberikan pembinaan dan optimalisasi pencapaian indikator makro pembangunan di Pendopo Kota Bandung, Rabu (19/6).
Baca juga: Lima Kabupaten Raih Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award 2024
Bey menekankan pentingnya koordinasi lintas daerah dalam menyelesaikan berbagai masalah di Jawa Barat, termasuk pengendalian inflasi.
"Kami mulai koordinasi ke tingkat kota dan kabupaten di Jawa Barat. Hari ini dimulai di Kota Bandung termasuk menghadirkan camat. Jadi, hasil pembangunan provinsi itu adalah agregasi gabungan dari kota dan kabupaten," ujar Bey yang dikutip situs Pemkot Bandung, Kamis (20/6).
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung baru-baru ini merilis data Indeks Harga Konsumen Kota Bandung untuk Mei 2024.
Hasilnya, Kota Bandung mengalami deflasi Month-to-Month (MtM) sebesar -0,06%, inflasi Year-on-Year (YoY) sebesar 2,27%, dan inflasi Year-to-Date (YtD) sebesar 1,11%.
Angka inflasi di Kota Bandung ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Jawa Barat dan nasional secara YoY.
Baca juga: BPS: Inflasi Tahunan Mei 2024 Capai 2,84%, Kelompok Makanan Jadi Penyumbang Utama
Berdasarkan data BPS, inflasi YoY di Jawa Barat berada di angka 2,78%, sementara inflasi nasional mencapai 2,84%.
Untuk inflasi YtD, Kota Bandung mencapai 1,11%, lebih rendah dibandingkan dengan Jawa Barat (1,15%) dan nasional (1,16%).
Namun, inflasi MtM Kota Bandung sebesar -0,06% lebih rendah dibandingkan Jawa Barat (-0,12%), tetapi lebih tinggi dibandingkan Nasional (-0,03%).
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menjelaskan bahwa Pemkot Bandung terus mengakselerasi berbagai program pengendalian inflasi melalui empat metode: keterjangkauan harga, persediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
"Kita rutin melakukan gerakan pangan murah, operasi pasar, ketahanan pangan melalui Buruan Sae, serta mengadakan high level meeting dan rakor TPID dalam pengendalian inflasi," kata Bambang.
Untuk memastikan kelancaran distribusi, Pemkot Bandung juga menjalin kerja sama dengan kota dan kabupaten lainnya serta melakukan business matching.
Baca juga: April 2024: Inflasi Kota Bandung Pertahanlan Prestasi Terendah di Jawa Barat
Upaya sinergis ini diharapkan dapat terus menjaga stabilitas harga dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Kota Bandung dan Jawa Barat secara keseluruhan.
Dengan inflasi yang terkendali, kesejahteraan masyarakat diharapkan semakin meningkat, menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih stabil dan kondusif. (SG-2)