KOPERASI Syariah BMT (Baitul Maal wa Tamwil) Beringharjo, yang berpusat di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, kembali mendapat apresiasi dari Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono.
Program sociopreneur yang dijalankan koperasi ini dinilai menjadi contoh sukses dalam mengembangkan koperasi di Indonesia, dengan pendekatan ekonomi mandiri yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengapresiasi Koperasi BMT Beringharjo atas upaya luar biasa mereka menjalankan program sociopreneur yang berdampak langsung pada masyarakat,” jelas Wamenkop.
Baca juga: Kopontren Al-Ittifaq Siap Jadi Andalan Suplai Bahan Baku Program Makan Bergizi Gratis
“Ini adalah role model berdikari yang bisa ditiru di wilayah lain,” ujar Ferry pada acara sosial ‘Berbagi Bersama Membangun Negeri’ yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM.
Beberapa program unggulan BMT Beringharjo yang menarik perhatian, antara lain Jogjinawi, yang membantu petani memperoleh harga gabah yang layak.
Selain, ada program ‘Simbah Harjo’ yang mendukung pengusaha angkringan dengan bantuan produktif yang bertujuan mengubah penerima bantuan menjadi pemberi.
Tak hanya itu, BMT Beringharjo juga menjalankan ’Depo Simbah Harjo’ yang mengelola dana zakat dan infaq untuk mendirikan unit usaha, dengan 80% keuntungan disalurkan kembali kepada para pedagang angkringan.
Baca juga: Kemenkop Genjot Rebranding dan Modernisasi Koperasi untuk Jadi Pilar Ekonomi Nasional
Wamenkop mengakui bahwa model pengelolaan ekonomi dan rantai pasok yang dibangun BMT Beringharjo dapat berkontribusi signifikan pada ketahanan pangan nasional.
Bahkan, BMT Beringharjo kini sudah mulai menampung gabah hasil panen untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Ferry menambahkan, koperasi ini bisa menjadi bagian aktif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa dan santri pesantren.
“Ekosistem ekonomi yang dibangun BMT Beringharjo sangat bagus dan layak menjadi contoh,” ujar Wamenkop.
“Mereka telah menciptakan ekosistem yang saling mendukung di tengah lingkungan pasar. Selain itu, dengan dukungan dari LPDB-KUMKM, perputaran pembiayaan telah mencapai Rp30 miliar, dan akan ada tambahan Rp15 miliar lagi,” ungkap Ferry.
Ketua Pengurus BMT Beringharjo, Mursida Rambe, mengungkapkan bahwa koperasi yang dipimpinnya kini telah mengelola dana anggota sebesar Rp230 miliar, dengan cabang yang tersebar di lima provinsi di Pulau Jawa.
Baca juga: MenKop Ajak Peringatan Hari Pahlawan Jadi Momentum Kebangkitan Koperasi
“Selama pandemi Covid-19, LPDB-KUMKM sangat membantu kami, dan hingga kini kami selalu dipercaya untuk mengelola dana bergulir. Kami merasa bangga menjadi salah satu mitra terbaik LPDB-KUMKM,” ujarnya.
Mursida juga berharap agar dukungan LPDB-KUMKM bagi koperasi-koperasi di seluruh Indonesia dapat terus berlanjut, agar koperasi syariah seperti BMT Beringharjo mampu menjadi solusi ekonomi bagi masyarakat kecil di berbagai daerah.
BMT Beringharjo kini menjadi salah satu model koperasi syariah yang efektif dalam mengelola ekonomi masyarakat.
Di tengah kemajuan pesatnya, koperasi ini telah berhasil menyalurkan dampak sosial positif bagi para pedagang pasar, tukang becak, buruh gendong, dan kelompok masyarakat lain yang membutuhkan, menjadikannya inspirasi bagi koperasi-koperasi lain di Indonesia. (SG-2)