PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung bersama Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bergerak cepat dalam mengatasi masalah kemacetan di Kota Bandung.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pengembangan proyek ‘Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR)’ yang telah resmi masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Pada Selasa (8/10), di Kota Bandung, ketiga pihak ini menggelar rapat untuk membahas kelanjutan teknis pembangunan tol dalam kota tersebut.
Baca juga: Exit Tol Sementara KM 149 Siap Atasi Kemacetan di Gedebage, Kota Bandung
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memformulasikan kembali pengusahaan BIUTR.
Ia menegaskan pentingnya proyek ini bagi masa depan infrastruktur Kota Bandung, yang akan membawa dampak besar pada penurunan tingkat kemacetan.
"Sebagai daerah terdampak PSN, kami harus mendukung dari segi kebijakan tata ruang dan APBD agar proyek ini berjalan lancar," ungkap Koswara.
Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan berbagai dampak yang akan timbul, baik dari sisi infrastruktur maupun sistem transportasi lainnya, termasuk angkutan umum.
Proyek BIUTR ini sebenarnya bukan hal baru. Sejak 2006, proyek ini telah diinisiasi untuk mengurangi kemacetan parah di Kota Bandung.
Namun, dengan berakhirnya nota kesepahaman antara Pemerintah Pusat, Pemprov Jabar, dan Pemkot Bandung pada 29 Juni 2024, perlu ada pembaruan dalam lingkup kewenangan setiap pihak.
Baca juga: Exit Tol KM 149 Gedebage, Kota Bandung, Kembali Dibuka Akhir Desember 2024
Erna Wijayanti, Pelaksana Tugas Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemkot Bandung.
"Apresiasi kami untuk Pak Pj Wali Kota dan tim, yang telah memikirkan manajemen lalu lintas sebagai solusi sementara sebelum BIUTR siap digunakan," ujarnya.
BIUTR direncanakan menghubungkan wilayah utara dan selatan Kota Bandung, memperbaiki aksesibilitas, serta mengurangi beban lalu lintas.
Proyek ini akan berjalan mulai tahun 2024, dengan proses pengadaan tanah dimulai pada tahun yang sama, dan keseluruhan proyek dijadwalkan selesai pada tahun 2029.
Atasi Kemacetan dan Pembatasan Jam Operasional Kendaraan Pribadi
Sembari menunggu pembangunan BIUTR rampung, Pemkot Bandung juga telah merancang beberapa solusi jangka pendek untuk menekan angka kemacetan.
Pemkot Bandung juga akan memberlakukan pembatasan jam operasional kendaraan pribadi dan manajemen lalu lintas yang lebih efektif.
Baca juga: Di Tiap Jalan Tol Hutama Karya Terapkan Infrastruktur Berkelanjutan
Upaya ini diharapkan mampu memberi sedikit ruang napas bagi arus lalu lintas di kota yang semakin padat.
Dengan dukungan dari berbagai pihak dan rencana pembangunan yang jelas, proyek BIUTR diharapkan menjadi jawaban atas masalah kemacetan yang selama ini menghantui Kota Bandung.
Jika berhasil, tol dalam kota ini akan menjadi lompatan besar bagi kemajuan infrastruktur transportasi Bandung di masa depan. (SG-2)