GUNA mendukung kemajuan dan daya saing industri nasional, Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) meluncurkan Roadmap Pengembangan Industri Furnitur dan Kerajinan 2025-2030.
Dengan adanya roadmap itu, Asmindo sangat mengharapkan industri permebelan dan kerajinan Indonesia dapat menyejahterakan bangsa dan negara Indonesia.
Demikian disampaikan Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat dalam keterangan resmi yang diterima Sokoguru, Jumat (14/2).
Baca juga: HIMKI Gelar Ifex 2025, Dorong Pertumbuhan Ekspor Furnitur dan Kerajinan ke Pasar Global
Peluncuran peta jalan itu sendiri dilakukan di tengah berlangsungnya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada tanggal 7-8 Februari 2025, di Hotel Vivere Gading Serpong Tangerang.
“Untuk mewujudkan hal tersebut Asmindo telah menyusun Roadmap Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia tahun 2025-2030 sebagai panduan strategis menuju target ekspor USD7 miliar pada tahun 2030,” ungkapnya.
Namun, sambungnya, disadari bahwa untuk mencapai target ambisius ini tidak bisa dilakukan sendirian. Sebab itu dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah serta seluruh pemangku kepentingan agar industri permebelan dan kerajinan semakin maju dan berdaya saing.
Baca juga: Kunjungi Pabrik Furnitur PT BMN di Pasuruan, Kemenkop Jajaki Kemitraan
Sebagai salah satu langkah strategis, Dedy mengatakan, Asmindo akan menyelenggarakan pameran IFFINA+ 2025 pada 17-20 September mendatang di ICE BSD Tangerang.
Pameran itu dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional, mendorong pertumbuhan ekspor serta membuka peluang besar bagi sektor proyek di Indonesia. Lebih dari itu, IFFINA+ 2025 akan menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi industri furnitur dan kerajinan nasional di kancah global.
Dedy juga mengajak seluruh anggotanya, pemerintah serta para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dan mendukung penyelenggaraan IFFINA+ 2025.
Baca juga: Ekspor Furnitur Senilai USD70.000 ke Prancis dan AS, PT Inkase Indo Corpora Gandeng UMKM
Dukungan penuh dari berbagai pihak akan menjadi faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan industri ini dan meningkatkan posisi Indonesia di pasar dunia.
Selain itu, imbuh Dedy, untuk memperkuat ekosistem industri, Asmindo juga telah mengaktifkan kembali Koperasi Asmindo Nasional (Kopasnas). Keberadaan Kopasnas diharapkan dapat mengatasi tantangan ketersediaan bahan baku di industri ini, karena koperasi akan difungsikan sebagai pengelola pusat logistik kayu dan rotan nasional.
“Asmindo percaya dengan adanya Kopasnas dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan mendukung organisasi Asmindo dalam menjalankan program kerja dan kegiatan-kegiatannya. Asmindo juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan riset yang bermanfaat bagi industri,” tambah Dedy.
Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah menjalin kerja sama dengan BRIN dalam pengembangan teknologi pengolahan rotan dan bambu sebagai bahan baku industri mebel dan kerajinan.
Melalui kolaborasi riset ini akan dikaji lebih dalam potensi bahan baku rotan dan bambu yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam industri.
Sebelumnya, Rakernas Asmindo tahun 2025 telah dilaksanakan selama dua hari dengan mengusung tema Transformasi dan Kolaborasi dalam Peningkatan Kapasitas Industri Permebelan dan Kerajinan Berkelanjutan untuk Mendorong Penguasaan Pasar Domestik dan Ekspor.
Kegiatan itu diikuti oleh dewan pembina, dewan penasehat, dewan pakar dan dewan pengurus pusat serta Komda-Komda Asmindo di seluruh Indonesia. Acara Rakernas Asmindo dibuka oleh Ketua Umum Asmindo – Dedy Rochimat dengan didampingi oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional – Fajarini Puntodewi yang mewakili Menteri Perdagangan dan Staf Ahli Menteri Bidang P3DN – Adie Pandiangan yang mewakili Menteri Perindustrian.
Acara ini juga dihadiri oleh kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Koperasi, UMKM, Kehutanan, Kementerian Ekonomi Kreatif, BRIN, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta berbagai stakeholder Asmindo lainnya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan rakernas Asmindo tahun 2025, diselenggarakan pula seminar mengenai pemanfaatan potensi ekonomi sirkular untuk meningkatkan daya saing industri mebel dan kerajinan nasional baik di pasar domestik maupun ekspor.
Adapun narasumber yang hadir adalah Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Ditjen PEN Kemendag,Ari Satria, anggota dewan pakar Asmindo, Hargo Utomo dan Presiden Kaoem Telapak, Mardi Minangsari.
Masih dalam rangkaian Rakernas Asmindo dilakukan pula penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama antara Asmindo dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi pengolahan rotan dan bambu untuk bahan baku industri mebel dan kerajinan. (SG-1)