Ekonomi

20 UMKM Jateng Siap Ekspor akan Unjuk Gigi pada 35 Konjen dan 18 Buyer di Bali

Pelaku UMKM diminta tidak abai pada penjualan via daring. Bukan hanya di media sosial, UMKM yang memiliki laman juga harus update, agar pembeli dari luar negeri bisa mengetahui produk-produk  dari Jawa Tengah.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
01 Juli 2024
PJ. Ketua Dekranasda Jateng Shinta Nana Sudjana dan  Kepala Dinkop UKM Jateng Eddy S Bramiyanto. (Dok. Dinkop UKM Jateng)

UNTUK meningkatkan ekspor bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Jawa tengah (Jateng) dan menghadirkan 32 konsulat jenderal (Konjen),  serta 18 buyer dari dalam dan luar negeri, sebanyak  20 UMKM asal Jateng akan mengikuti kontak bisnis dan expo di Bali, pada 20-21 Juli 2024. 

 

Hal ini terungkap saat audiensi Penjabat (Pj.) Ketua Dekranasda Jateng Shinta Nana Sudjana dengan Kepala Dinas Koperasi UKM Jateng Eddy S Bramiyanto, di Rumah Dinas Puri Gedeh. 

 

Turut hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) dan asesor.

 

Baca juga: Sinergi Mampu Majukan UMKM Jateng Miliki Daya Saing di Tingkat Global

 

Kepala Dinkop UKM Jateng Eddy S Bramiyanto mengatakan, kegiatan business matching dan expo itu adalah agenda rutin. Namun, pada acara dii Bali dirangkai pula dengan acara pendukung seperti expo, fashion show dan talkshow.

 

“20 UMKM yang akan mengikuti kegiatan itu telah melalui fase kurasi dari para ahli. Dari 198 UMKM yang mendaftar, disaring menjadi 75, kemudian dikurasi oleh teman-teman GPEI, konsultan dari Bali dan Jateng kemudian menjadi 20 UMKM," jelasnya, seperti dikutip  situs resmi Dinkop UMKM Pemprov Jateng, beberapa waktu lalu.

 

Dari 20 UMKM yang terkurasi, lanjutnya, dinilai mempunyai produk yang mampu menembus pasar ekspor. Mulai dari fashion, craft hingga olahan makanan. 

 

Baca juga: 164 Stan Bazar UMKM Ramaikan Gelar Dagang Harganas 2024

 

Mereka kemudian dilatih terkait manajemen usaha ekspor meliputi pembuatan website yang mumpuni, tata cara expor sampai negosiasi bisnis.


Sementara itu, Shinta mengapresiasi langkah tersebut. Menurutnya, ikhtiar itu untuk membantu para pengusaha skala rumahan untuk melebarkan sayap.

 

Ia juga mengharapkan, agar UMKM tidak abai pada penjualan via daring. Bukan hanya media sosial, Shinta meminta agar UMKM memiliki laman yang update, agar pembeli dari luar negeri bisa mengetahui produk dari Jawa Tengah. (SG-1)