Editorial

Solusi Pacu Produk ‘Go Global’, Mendag Siapkan Pertemuan Perbankan dan UMKM

UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, menyumbang 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 90% tenaga kerja. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
08 Juli 2024
Mendag Zulkifli Hasan melepas ekspor 11 kontainer produk furnitur dan komponen bangunan Integra Group senilai USD 440 ribu ke Amerika dan Eropa. (Ist/Kemendag)

DALAM upaya memperkuat perekonomian Indonesia, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berkomitmen untuk mempertemukan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan lembaga pembiayaan ekspor dan perbankan. 

 

Hal ini disampaikan saat bertemu dengan para pelaku UMKM di Rendang Asese, Padang, Sumatra Barat, baru-baru ini. 

 

Mendag memahami bahwa akses ke pembiayaan merupakan salah satu tantangan utama bagi UMKM yang ingin mengekspor produk mereka. 

 

Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Produk Dekorasi UMKM Bantul ke Spanyol

 

Dengan mempertemukan pelaku UMKM dengan lembaga pembiayaan ekspor, pemerintah berharap dapat membuka peluang baru bagi mereka untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing di tingkat internasional. 


 

Selain itu, pertemuan dengan lembaga perbankan diharapkan dapat memberikan solusi bagi UMKM yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha mereka. 

 

Kerja sama ini merupakan bagian dari empat pilar yang dijanjikan Mendag untuk memajukan UMKM, yakni pembiayaan ekspor, perbankan, marketplace, dan pelaku UMKM itu sendiri.

 

Dalam era digital yang semakin berkembang, pemasaran melalui marketplace dan media sosial menjadi langkah strategis untuk meningkatkan transaksi penjualan dan memperluas jangkauan pasar UMKM. 

 

Dengan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, UMKM diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk mereka sehingga mampu bersaing di pasar global.

 

Baca juga: 20 UMKM Jateng Siap Ekspor akan Unjuk Gigi pada 35 Konjen dan 18 Buyer di Bali

 

UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, menyumbang 60% Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 90% tenaga kerja. 

 

Oleh karena itu, dukungan yang berkelanjutan dari pemerintah sangat diperlukan agar UMKM dapat naik kelas dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional.

 

Indonesia memiliki perwakilan di 46 negara mitra dagang, yang dapat menjadi jembatan bagi UMKM untuk menembus pasar internasional. 

 

Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Furnitur Senilai USD 440 Ribu ke Amerika dan Eropa

 

Namun, kualitas produk harus menjadi perhatian utama agar dapat diterima dan bersaing di pasar global. 

 

Trade Expo Indonesia, yang akan digelar pada Oktober 2024, menjadi kesempatan emas bagi pelaku UMKM untuk memamerkan produk mereka kepada pembeli dari berbagai negara. 

 

Partisipasi dalam acara ini diharapkan dapat membuka peluang baru dan meningkatkan ekspor produk-produk UMKM Indonesia.

 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih kritis dalam upaya ini. Pertama, akses ke pembiayaan masih menjadi hambatan besar bagi banyak UMKM. 

 

Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terealisasi dengan dukungan nyata di lapangan. 

 

Kedua, kualitas produk harus terus ditingkatkan melalui pembinaan dan pelatihan yang berkelanjutan. 

 

Ketiga, pemasaran digital memang menjadi solusi efektif, namun infrastruktur dan akses teknologi di daerah masih perlu diperbaiki agar semua UMKM dapat memanfaatkannya. 

 

Terakhir, partisipasi dalam Trade Expo Indonesia harus lebih inklusif dan representatif, sehingga UMKM dari berbagai daerah mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukkan produk mereka.

 

Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan bersaing di pasar global. 

 

Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat harus bekerja sama untuk mewujudkan visi ini dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi yang kuat dan berdaya saing tinggi. (SG-2)