PERAN antar-instansi, terutama Bea Cukai, sangat krusial dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk naik kelas melalui asistensi ekspor.
Dengan memberikan bimbingan, pelatihan, dan informasi mengenai prosedur ekspor, Bea Cukai membantu UMKM memahami regulasi internasional, standar kualitas produk, dan persyaratan dokumentasi.
Namun, untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program ini, ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dan ditingkatkan.
Baca juga: Tips agar Pelaku UMKM Bisa Ekspor Produknya ke Mancanegara
Bea Cukai Wilayah Banten, misalnya, telah menunjukkan inisiatif yang baik dengan terlibat dalam kegiatan “Karya Kreatif Banten (KKB) dan Digiwara Fun Fest”.
Dengan tema “Inovasi, Digitalisasi, dan Kolaborasi Menuju Banten Maju, Mandiri, dan Sejahtera,” kegiatan ini menunjukkan komitmen Bea Cukai Banten dalam membantu UMKM memastikan produk mereka memenuhi ketentuan ekspor dan tidak menghadapi masalah di negara tujuan.
Namun, upaya ini harus lebih dari sekadar bimbingan dan pelatihan sementara, tetapi harus ada keberlanjutan dan kesinambungan dalam asistensi yang diberikan.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM dalam proses ekspor adalah ketidakpastian mengenai regulasi dan prosedur yang berbeda di setiap negara tujuan.
Bea Cukai harus memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada UMKM selalu up-to-date dan relevan.
Ini memerlukan koordinasi yang lebih baik dengan instansi terkait di negara tujuan ekspor dan pemantauan regulasi internasional yang terus berubah.
Selain itu, sinergi antar-instansi harus ditingkatkan. Kementerian Keuangan Provinsi Banten, misalnya, telah berupaya mengembangkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendorong pertumbuhan dan pemasaran produk UMKM hingga ke pasar internasional.
Namun, sinergi ini harus mencakup lebih banyak sektor dan melibatkan lebih banyak lembaga, baik pemerintah maupun swasta, untuk memberikan dukungan yang holistik dan menyeluruh kepada UMKM.
Tidak hanya di Banten, Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan dan Bea Cukai Makassar juga telah mengambil langkah serupa melalui program “Cerita Ekspor Next Level.”
Baca juga: Di Export Center Makassar Pelaku Usaha Gorontalo Bisa Belajar Strategi Peningkatan Ekspor
Program ini melibatkan kegiatan seperti talk show, pengenalan, dan kurasi produk UMKM, serta kunjungan ke home industry.
Namun, keberhasilan program-program ini perlu diukur dengan jelas melalui indikator kinerja yang terukur, seperti peningkatan volume ekspor, perluasan pasar, dan peningkatan kualitas produk.
Lebih lanjut, peran perbankan, seperti yang dilakukan Bank Mandiri Regional Sulawesi dan Maluku, sangat penting dalam memberikan dukungan finansial dan akses ke modal bagi UMKM.
Kombinasi antara asistensi teknis dari Bea Cukai dan dukungan finansial dari bank dapat menjadi formula sukses untuk mengangkat UMKM ke tingkat berikutnya.
Bank harus proaktif dalam menawarkan produk keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM yang ingin berekspansi ke pasar internasional.
Baca juga: Kirim 50.000 Ton Jagung Menuju Filipina, Gorontalo Ubah Impor ke Ekspor
Untuk mengoptimalkan potensi UMKM dan meningkatkan daya saing mereka di pasar global, perlu ada pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Program-program asistensi ekspor harus terus diperbarui dan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan pasar dan regulasi internasional.
Dengan demikian, UMKM dapat bertransformasi menjadi pelaku ekonomi yang tangguh dan berdaya saing di pasar global.
Peran Bea Cukai dan instansi terkait lainnya tidak hanya sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai mitra strategis yang aktif membantu UMKM menavigasi kompleksitas pasar internasional.
Sinergi yang kuat dan koordinasi yang efektif antarinstansi akan menjadi kunci dalam mendukung transformasi UMKM menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan di kancah global. (SG-2)