Soko Bisnis

Wamen KKP Puji Kota Bandung! Koperasi Merah Putih Dinilai Bisa Jadi Contoh Nasional

Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan mengapresiasi langkah cepat Pemkot Bandung dalam membentuk Koperasi Merah Putih yang mampu memperkuat ekonomi kerakyatan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
15 Mei 2025
<p>Wamen KKP Didit Herdiawan Ashaf dan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan  menghadiri musyawarah pembentukan koperasi di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Kamis, 15 Mei 2025.(Dok.Pemkot Bandung)</p>

Wamen KKP Didit Herdiawan Ashaf dan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan  menghadiri musyawarah pembentukan koperasi di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Kamis, 15 Mei 2025.(Dok.Pemkot Bandung)

SOKOGURU, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendapat sorotan positif dari pemerintah pusat terkait pembentukan  Koperasi Merah Putih. 

Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan (Wamen KKP), Didit Herdiawan Ashaf, menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah cepat Pemkot Bandung membentuk Koperasi Merah Putih.

Koperasi ini diyakini menjadi model penguatan ekonomi kerakyatan yang mampu memangkas rantai distribusi dan memberdayakan masyarakat desa secara langsung.

Baca juga: Pemkot Bandung Ngebut Bentuk 151 Koperasi Merah Putih! Target Tercapai Sebelum 12 Juli

“Saya sangat mengapresiasi langkah cepat Pemkot Bandung. Koperasi Merah Putih ini penting untuk memperkuat ekonomi masyarakat, khususnya di tingkat desa,” ujar Wamen saat menghadiri musyawarah pembentukan koperasi di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Kamis, 15 Mei 2025.

Wamen KKP, Didit Herdiawan Ashaf, dan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. (Dok.Pemkot Bandung).

Koperasi Harus Dibentuk Secara Musyawarah dan Guyub

Menurut Didit, koperasi harus dibentuk secara musyawarah dan guyub, sesuai dengan prinsip-prinsip dalam AD/ART, agar ke depan bisa tumbuh sehat dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar koperasi biasa, Koperasi Merah Putih dirancang sebagai unit ekonomi terpadu yang bisa menyediakan berbagai layanan, mulai dari apotek, pusat kesehatan pembantu, gudang logistik, layanan distribusi, hingga agen LPG 3 kg dan penampungan hasil pertanian.

Baca juga: Dukung Ekonomi Rakyat, Pemerintah Siapkan Jalur Cepat Legalitas 80 Ribu Koperasi Desa

“Model koperasi seperti ini sangat penting untuk memutus rantai distribusi yang selama ini merugikan petani dan pelaku usaha kecil,” jelas Didit. Ia bahkan menyebut koperasi ini bisa jadi contoh nasional.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan bahwa pembentukan koperasi ini akan dilakukan di seluruh kelurahan di Kota Bandung.

 Ia menjelaskan sebanyak 151 koperasi kelurahan dan 1 koperasi pegawai Pemkot, total menjadi 152 koperasi aktif di wilayah Kota Bandung.

“Ini adalah kehormatan dan langkah besar bagi masyarakat. Lewat koperasi, kita ingin ilmu dan pengalaman warga bisa bermanfaat, bukan terbuang sia-sia,” ujar Farhan.

Baca juga: Prabowo Siapkan 80.000 Koperasi Desa, Lanjutkan Warisan Bung Hatta untuk Ekonomi Kerakyatan

Tujuan utama pembentukan koperasi ini adalah mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam aktivitas ekonomi lokal serta menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau melalui koperasi serba usaha.

“Bayangkan kalau sembako bisa dibeli dari koperasi dengan harga lebih murah. Itulah bentuk nyata kehadiran koperasi di tengah masyarakat,” tambah Farhan.

Langkah Kota Bandung ini selaras dengan misi nasional untuk membangun desa-desa mandiri dan sejahtera. 

Jika berhasil, Koperasi Merah Putih berpotensi menjadi percontohan nasional dalam tata kelola ekonomi kerakyatan modern yang berbasis pada kekuatan lokal. (SG-2) (*)