SOKOGURU, BANDUNG – Produk-produk unggulan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Bandung kembali mencuri perhatian, kali ini dari pejabat Malaysia.
Timbalan Menteri Pembangunan Wanita dan Kanak-Kanak Sarawak, Malaysia, Datuk Hajah Rosey Haji Yunus, memberikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas perempuan pelaku UMKM saat berkunjung ke Pasar Kreatif Bandung Store di Paris Van Java, Kamis (26/6/2025).
Dok.Pemkot Bandung.
Didampingi jajaran kementerian terkait dari Sarawak, Datuk Rosey secara langsung meninjau berbagai produk hasil kurasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung, mulai dari tekstil, busana, hingga tas tangan (handbag) yang dinilai unik dan berkualitas tinggi.
Baca juga: Bandung Dorong Seniman Musik Tradisional Daftarkan Karya, Farhan: Jangan Malas Catat!
“Yang sangat menarik adalah kreativitas dari segi tekstil, pakaian, dan juga handbag. Ini memberi peluang besar bagi perempuan untuk menampilkan produk mereka,” papar Datuk Rosey.
“Kalau tidak ada ruang seperti ini, mereka mungkin sulit masuk ke pasar yang lebih besar,” ujar Datuk Rosey kepada Humas Kota Bandung.
Kota Bandung Jadi Role Model Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Lebih jauh, Datuk Rosey menilai Kota Bandung sebagai role model dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan UMKM kreatif.
Ia mengaku terinspirasi untuk mengadopsi model serupa di Sarawak, Malaysia.
Baca juga: Farhan Desak Bandara Husein Dibuka Lagi: Bandung Butuh Konektivitas Udara!
“Kami belajar banyak dari apa yang dilakukan di Bandung. Insyaallah kami ingin mengikuti jejak ini di Sarawak agar semakin banyak perempuan yang bisa mandiri secara ekonomi,” tambahnya.
Dekranasda Kota Bandung Sambut Kunjungan Pejabat Malaysia
Sementara itu, Ketua Harian I Dekranasda Kota Bandung, Dewi Pertiwi Zulkarnain, menyambut baik kunjungan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa sistem kurasi produk yang bergiliran setiap tiga bulan di Pasar Kreatif Bandung memberi kesempatan luas bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bandung: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjebak Bank Emok!
“Kami terus mendorong agar setiap produk memiliki ciri khas dan nilai kreativitas tersendiri. Ini yang menjadi kekuatan UMKM Kota Bandung untuk terus bersaing dan tumbuh,” ujarnya.
Dewi juga menekankan bahwa perhatian dari negara tetangga ini menjadi bukti bahwa produk lokal Bandung mulai mendapat pengakuan internasional, sekaligus membuka peluang ekspor yang lebih besar di masa depan.
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan perempuan, Dekranasda Kota Bandung berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem UMKM agar mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang inklusif dan berdaya saing global. (*)