SOKOGURU: Ramadan adalah momen spesial bagi umat muslim, tetapi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bulan suci ini juga bisa menjadi waktu yang penuh tantangan sekaligus peluang.
Dengan meningkatnya permintaan dan perubahan pola belanja, penting bagi pelaku UMKM untuk mengelola keuangan dengan bijak agar usaha tetap berjalan lancar dan keuntungan tetap maksimal.
Baca juga: Inilah Tips Sukses Membangun Usaha Kuliner
Berikut ini adalah beberapa tips mengelola keuangan UMKM selama Ramadan:
Atur Arus Kas dengan Teliti
Ramadan sering kali diiringi dengan lonjakan penjualan, terutama pada produk makanan dan minuman, atau barang-barang yang dibutuhkan untuk perayaan Lebaran.
Pastikan untuk memantau arus kas secara rutin agar bisnis tidak mengalami kekurangan modal.
Buat proyeksi keuangan dengan estimasi peningkatan penjualan, lalu sesuaikan dengan pengeluaran untuk pembelian stok bahan baku, gaji karyawan, dan operasional lainnya.
Manfaatkan Promosi Ramadan
Jadikan Ramadan sebagai kesempatan untuk meningkatkan penjualan dengan menawarkan berbagai promo menarik.
Diskon, paket bundling, atau produk spesial bisa menarik perhatian konsumen.
Jangan lupa untuk memisahkan keuntungan dari promosi tersebut agar arus kas tetap sehat dan tidak mengganggu stabilitas keuangan usaha.
Baca juga: Inilah Tips Agar Tidak Terjerat Pinjaman Online (Pinjol)
Kelola Persediaan Barang dengan Bijak
Untuk menghindari pemborosan, pastikan Anda hanya membeli stok sesuai dengan prediksi kebutuhan selama Ramadan.
Jangan membeli bahan baku atau barang dalam jumlah berlebihan yang bisa menyebabkan stok menumpuk setelah Lebaran.
Pemantauan persediaan yang lebih ketat akan membantu mengurangi risiko kerugian akibat barang yang tidak terjual.
Prioritaskan Pengeluaran Penting
Selama Ramadan, kebutuhan bisnis bisa meningkat, seperti biaya untuk gaji karyawan, pembelian bahan baku, atau biaya operasional tambahan.
Fokuskan pengeluaran pada hal-hal yang esensial, dan hindari pengeluaran yang tidak mendesak.
Misalnya, menunda pembelian peralatan baru atau upgrade fasilitas yang tidak mendesak.
Siapkan Dana Darurat
Menghadapi masa Ramadan yang penuh tantangan, memiliki dana darurat untuk menghadapi kemungkinan yang tidak terduga sangatlah penting.
Dengan dana darurat, bisnis UMKM bisa tetap bertahan dalam kondisi apapun tanpa harus terjebak dalam utang yang berisiko.
Cermat dalam Pembayaran Utang
Bagi UMKM yang memiliki utang, pastikan untuk mengelola pembayaran dengan baik selama Ramadan. Hindari penundaan pembayaran yang bisa menambah bunga atau denda.
Coba atur cicilan dengan jadwal yang lebih fleksibel jika memungkinkan, agar tidak mengganggu likuiditas usaha.
Manfaatkan Teknologi untuk Pembukuan Keuangan
Gunakan aplikasi atau software pembukuan yang mudah untuk melacak pemasukan dan pengeluaran, sehingga Anda dapat dengan cepat memantau kondisi keuangan bisnis.
Teknologi akan membantu meminimalisir kesalahan pencatatan dan memberikan laporan yang lebih akurat, serta mempermudah pengambilan keputusan.
Jaga Kualitas Produk dan Pelayanan
Keberhasilan bisnis UMKM selama Ramadan tidak hanya bergantung pada promosi dan strategi keuangan, tetapi juga pada kualitas produk dan layanan.
Pastikan produk yang dijual tetap memenuhi standar kualitas yang baik, dan layanan kepada pelanggan tetap prima. Kepuasan pelanggan akan meningkatkan peluang repeat order dan menciptakan loyalitas yang berkelanjutan.
Evaluasi Keuangan Setelah Ramadan
Setelah Ramadan, lakukan evaluasi terhadap keuangan bisnis.
Tinjau apakah target penjualan tercapai, dan periksa apakah ada area yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan keuangan.
Evaluasi ini akan membantu Anda mempersiapkan strategi keuangan yang lebih baik untuk bulan-bulan berikutnya.
Baca juga: Tujuh Tips Mengelola Keuangan untuk Capai Tabungan dan Investasi Ideal
Ramadan adalah waktu penuh berkah, namun juga memerlukan perencanaan yang cermat agar UMKM bisa tetap berkembang meski di tengah tantangan.
Dengan mengelola keuangan yang baik, bisnis dapat beroperasi dengan lancar, memanfaatkan peluang Ramadan, dan memastikan kesehatan finansial yang berkelanjutan.(SG-2)