SokoBisnis

Survei Bank Indonesia: Indeks Penjualan Riil Agustus 2025 tumbuh 2,7%

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Oktober 2025 diprakirakan stabil. Sementara tekanan inflasi pada enam bulan mendatang, yaitu Januari 2026 meningkat.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
11 September 2025
<p>Infografis (Dok. Bank Indonesia)</p>

Infografis (Dok. Bank Indonesia)

SOKOGURU, JAKARTA- Bank Indonesia mengumumkan kinerja penjualan eceran pada Agustus 2025 diprakirakan tetap tumbuh. Hal itu tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2025 yang tumbuh sebesar 2,7% (yoy). 

Kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Barang Budaya dan Rekreasi. 

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi, Kamis, 11 September 2025.
Baca juga: Bank Indonesia: Penjualan Eceran November 2024 Lebih Tinggi dari Bulan Sebelumnya

“Secara bulanan, penjualan eceran pada Agustus 2025 diprakirakan mencatat kontraksi sebesar 0,3% (mtm), lebih baik dibandingkan denga​n kontraksi sebesar 4,1% (mtm) pada bulan sebelumnya. Hal itu  didukung oleh kinerja penjualan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Subkelompok Sandang,” ujarnya.

Sementara pada Juli 2025, sambung Ramdan, IPR tumbuh sebesar 4,7% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juni 2025 sebesar 1,3% (yoy). 

Peningkatan IPR tersebut terutama didorong oleh kinerja penjualan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Subkelompok Alat Tulis. 

Baca juga: Survei BI: Penjualan Eceran pada April 2025 Diprakirakan Tetap Baik

“Secara bulanan, penjualan eceran pada Juli 2025 terkontraksi sebesar 4,1% (mtm) seiring dengan berakhirnya periode libur dan cuti bersama dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah,” imbuhnya.

Sedangkan dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang, yaitu pada Oktober 2025 diprakirakan stabil, sementara tekanan inflasi pada enam bulan mendatang, yaitu pada Januari 2026 diprakirakan meningkat. 

Hal itu tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2025 sebesar 134,8, relatif stabil dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 134,7. 

Sementara itu, IEH Januari 2026 tercatat sebesar 169,3, lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 163,4. (SG-1)