SOKOGURU - Ramadan selalu menjadi momen spesial bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Pada periode ini, permintaan konsumen biasanya melonjak, membuka peluang emas bagi UMKM untuk meningkatkan pendapatan.
Namun, tanpa strategi keuangan yang tepat, kesempatan ini bisa saja terlewatkan.
Langkah pertama yang harus ditempuh adalah merencanakan keuangan dengan cermat.
Dengan anggaran yang jelas, UMKM dapat memproyeksikan pendapatan dan pengeluaran selama Ramadan, sehingga arus kas tetap terjaga.
BACA JUGA: Kuliner Khas Aceh yang Bertahan Sejak 1986: Martabak Teungku Mus, Rasa Tak Berubah!
Khairunnisah et al. (2024) menekankan bahwa perencanaan keuangan yang efektif, didukung oleh literasi keuangan dan teknologi digital, merupakan kunci dalam meningkatkan kinerja ekonomi UMKM.
Di era digital ini, mencatat keuangan secara manual sudah ketinggalan zaman. Mengadopsi aplikasi keuangan seperti Livin Merchant dapat membantu UMKM mencatat transaksi secara real-time, memantau arus kas, dan menyusun laporan keuangan dengan lebih mudah.
Alhazami dan Donald (2025) menemukan bahwa 75% peserta pelatihan berhasil menggunakan aplikasi tersebut untuk pencatatan transaksi mereka, yang berkontribusi pada peningkatan literasi keuangan dan daya saing usaha.
Selain itu, mengelola stok barang dengan bijak sangat penting selama Ramadan.
BACA JUGA: Kredit UMKM Paling Ringan! Cek Simulasi Cicilan KUR BSI 2025 di Sini
Dengan menganalisis tren penjualan tahun sebelumnya, UMKM dapat memperkirakan kebutuhan stok, menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan yang dapat mempengaruhi pendapatan.
Menghadirkan variasi produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen selama Ramadan bisa menjadi strategi jitu.
Misalnya, menawarkan paket buka puasa atau produk khas Ramadan dapat menarik lebih banyak pelanggan.
Wahyudi et al. (2025) menemukan bahwa peningkatan konsumsi masyarakat selama Ramadan berdampak positif pada pendapatan UMKM di Kelurahan Harjosari, Medan.
Pengendalian biaya operasional juga tidak kalah penting. Dengan memantau dan meninjau kembali pengeluaran rutin, UMKM dapat menemukan area yang memungkinkan penghematan tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan.
Fitriyana dan Prasojo (2022) menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang baik dalam menghadapi tantangan bisnis, terutama dalam situasi pandemi.
BACA JUGA: UMKM Wajib Tahu! Tak Semua Produk Bisa Ikut Program Sertifikasi Halal Gratis
Memanfaatkan platform digital untuk pemasaran dan penjualan dapat memperluas jangkauan pasar tanpa memerlukan biaya besar. Dengan strategi pemasaran online yang tepat, UMKM dapat meningkatkan visibilitas dan menarik lebih banyak pelanggan selama Ramadan.
Menjalin kemitraan dengan pihak lain, seperti penyedia bahan baku atau platform e-commerce, dapat memberikan keuntungan tambahan, seperti diskon atau akses ke pasar yang lebih luas.
Kolaborasi semacam ini dapat membantu mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.
Setelah Ramadan usai, evaluasi kinerja sangat penting untuk menilai efektivitas strategi yang diterapkan.
Dengan melakukan analisis mendalam, UMKM dapat mengidentifikasi keberhasilan dan area yang perlu diperbaiki, sehingga dapat merencanakan strategi yang lebih baik untuk periode selanjutnya.
Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, UMKM dapat memaksimalkan pendapatan dan mengendalikan pengeluaran selama Ramadan, memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan usaha di masa mendatang. (*)