SokoBisnis

Pertemuan Wamendag Roro dengan Sekjen EFTA Bahas Optimalisasi IE CEPA dan Peningkatan Pasar Ekspor

Terkait peluang UMKM mengekspor kopi ke negara- negara anggota EFTA, Indonesia perlu pahami kebutuhan pasar dan tentukan waktu yang tepat promosikan produk.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
19 September 2025
<p>Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri bertemu dengan Sekretaris Jenderal Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (European Free Trade Association/EFTA) Kurt Jager di Jenewa, Swiss, Rabu,  17 September 2025. (Dok. Kemendag)</p>

Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri bertemu dengan Sekretaris Jenderal Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (European Free Trade Association/EFTA) Kurt Jager di Jenewa, Swiss, Rabu,  17 September 2025. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, JENEWA- Indonesia berkomitmen mendorong tingkat pemanfaatan (utilization rate) Indonesia– European Free Trade Association (EFTA) Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IE CEPA dengan mengeksplorasi berbagai cara agar pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lebih mudah mengakses fasilitasnya. 

Indonesia juga mendorong percepatan realisasi komitmen kuota tarif (tariff rate quota/TRQ), khususnya bagi produk minyak sawit dan turunannya melalui pengakuan terhadap standar Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)

Demikian disampaikan  Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti Widya Putri saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA),  Kurt Jager, dalam keterangan resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jumat, 19 September 2025.

Baca juga: Pertemuan Wamendag Roro dan State Secretary BMZ Jerman Dorong Peningkatan Ekspor UMKM ke Jerman

“Pertemuan bilateral itu membahas upaya optimalisasi pemanfaatan Perjanjian Kemitraan IE CEPA dan peningkatan akses pasar ekspor produk unggulan Indonesia ke negara- negara anggota EFTA,” ujarnya.

Wamendag Roro bertemu Kurt Jager di Jenewa, Swiss, Rabu,  17 September 2025. 

EFTA merupakan asosiasi perdagangan bebas yang terdiri atas empat negara Eropa, yaitu Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein. Asosiasi tersebut berfokus pada integrasi ekonomi dan perdagangan bebas bagi negara-negara anggotanya, serta dengan negara-negara mitra seperti Indonesia.

Dalam pertemuan ini, Wamendag Roro juga menyoroti peluang peningkatan ekspor produk UMKM, seperti kopi, kakao, dan furnitur ke negara-negara anggota EFTA. 

Baca juga: Wamendag Roro Dorong Pelaku Usaha RI-Korea Manfaatkan Indonesia-Korea CEPA

Selain itu, ia mengapresiasi berbagai program peningkatan kapasitas yang telah dilaksanakan untuk mendukung implementasi IE CEPA dan mendorong agar kerja sama serupa terus diperluas demi memberikan manfaat yang lebih besar bagi kedua pihak dan pelaku usaha.

Dalam kesempatan yang sama, Kurt menjelaskan, diskusi mengenai promosi perdagangan dan optimalisasi tingkat pemanfaatan IE CEPA dapat difasilitasi melalui Joint Committee Meeting (JCM) maupun seminar mengenai promosi dagang. 

Kurt juga menyampaikan upaya optimalisasi tingkat pemanfaatan IE CEPA dapat difokuskan pada sektor tertentu, seperti tekstil dan alas kaki. Selain itu, Indonesia perlu memahami alur dan cerita terkait rantai pasok secara menyeluruh.

Baca juga: Bawa 27 Pelaku Usaha, Wamendag Roro Pimpin Langkah Strategis Tembus Pasar Jepang

Pada diskusi itu, ia juga menanggapi peningkatan peluang ekspor kopi bagi UMKM Indonesia ke negara- negara anggota EFTA. Menurut Kurt, Indonesia perlu memahami kebutuhan pasar dan menentukan waktu yang tepat untuk mempromosikan produk tersebut. 

Selain itu, ia mendorong Indonesia untuk meningkatkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) guna membuka sektor-sektor usaha baru. 

Bagi Kurt, langkah itu perlu diiringi dengan pemahaman yang tepat mengenai produk dan sektor yang dibutuhkan oleh pasar EFTA.

Sebagai tindak lanjut, Wamendag Roro menyampaikan rencana pengembangan portal informasi yang lebih komprehensif yang akan mengintegrasikan data pelaku usaha Indonesia dan negara-negara anggota EFTA. 

“Saat ini, Indonesia telah memiliki INATRADE dan FTA Center, tetapi kami melihat perlunya platform yang lebih lengkap agar pelaku usaha dapat lebih mudah menemukan mitra dagang dan memanfaatkan fasilitas IE CEPA,” imbuh Roro. (SG-1)