SokoBisnis

Pembayaran dengan QRIS di Jepang, Pererat Hubungan Ekonomi Lewat Inovasi Digital

Sejak Agustus 2020, Jepang dan Indonesia sudah dapat bertransaksi menggunakan yen dan rupiah. Mulai 17 Agustus 2025 diluncurkan pembayaran dengan QR code.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
25 Agustus 2025
<p>Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, turut menyaksikan transaksi QRIS di Jepang  bersama Wakil Duta Besar Bidang Perekonomian Kedutaan Besar Jepang, Ueda Hajime, dan Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato di Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025. (Dok. Bank Indonesia)</p>

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, turut menyaksikan transaksi QRIS di Jepang  bersama Wakil Duta Besar Bidang Perekonomian Kedutaan Besar Jepang, Ueda Hajime, dan Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato di Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025. (Dok. Bank Indonesia)

SOKOGURU, OSAKA- Bagi orang Indonesia yang bepergian ke Jepang, kini tidak selalu harus menukar valuta asing. Sebabnya, sudah dapat melakukan pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Jepang. 

Penggunaan QRIS itu dapat dilakukan pada merchant yang berpartisipasi, dengan memindai JPQR Global melalui aplikasi pembayaran domestik, tanpa perlu menukar valuta asing. 

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Filianingsih Hendarta yang mencoba transaksi langsung menggunakan QRIS pada merchant JPQR Global di World Expo 2025 Osaka,  untuk membuktikan kelancaran dan kehandalannya, Senin, 25 Agustus 2025. 

Baca juga: Di World Expo Osaka, UMKM Binaan Bank Indonesia Tandatangani Kerja Sama Senilai Rp7,8 miliar

Acara di Osaka tersebut juga dihadiri oleh rombongan Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka John Tjahjanto Boestam dan Wakil Komisaris Bidang Urusan Internasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jepang (JFSA) Ozaki Yu.

Sementara itu di Jakarta, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, turut menyaksikan transaksi tersebut bersama Wakil Duta Besar Bidang Perekonomian Kedutaan Besar Jepang, Ueda Hajime, dan Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato. 

"Konektivitas QRIS Indonesia–Jepang merupakan sebuah babak baru yang menandai komitmen kuat kedua negara dalam mempererat hubungan ekonomi melalui inovasi digital,” ujar Perry, dalam keterangan resmi Bank Indonesia. 

Baca juga: Bank Indonesia Gratiskan Layanan QRIS untuk Sektor Publik Mulai Maret 2025

Kini, sambung Perry,  masyarakat Indonesia dapat bertransaksi dengan lebih mudah di Jepang, yang sekaligus mencerminkan sistem pembayaran yang semakin kuat, saling terhubung melalui digital, dan semakin seamless

Implementasi QRIS antarnegara, menurut Gubernur BI, tidak hanya menyederhanakan transaksi, tapi membangun ekonomi digital yang inklusif, terutama UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian, para wisatawan, serta menjadi bagian perekonomian global yang semakin terintegrasi.

Sejalan dengan itu, Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, menekankan, dengan kemajuan globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di wilayah Asia, transaksi antarnegara meningkat, demikian pula dengan kebutuhan akan sistem pembayaran antarnegara. 

Baca juga: Kini Ada QRIS TAP, Cara Pembayaran Digital yang Cepat, Mudah, Aman, dan Handal

Sejak Agustus 2020, ujarnya, Jepang dan Indonesia telah dapat bertransaksi secara langsung menggunakan Yen dan Rupiah. Dan sejak 17 Agustus 2025, telah diluncurkan koneksitas pembayaran menggunakan QR code antara Jepang dan Indonesia. 

“Saya berharap, dengan implementasi ini kita dapat merealisasikan masa depan dimana transaksi barang dan jasa antara Jepang dan Indonesia semakin dinamis, menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama, imbuh Katsunobu. 

Ia juga menyatakan komitmen Jepang untuk terus memperkuat kerja sama ekonomi dan keuangan dengan Indonesia. Inisiatif itu melengkapi kerja sama Local Currency Transaction (LCT) antara Indonesia dan Jepang yang disepakati pada 2019 dan mulai diimplementasikan sejak 2020. 

Skema penyelesaian transaksi langsung dalam Rupiah-Yen memungkinkan perdagangan dan investasi dilakukan tanpa harus bergantung pada mata uang pihak ketiga, sehingga menurunkan biaya konversi valuta asing dan meningkatkan efisiensi transaksi. 

Sejalan dengan itu, pada periode Januari–Juli 2025, nilai transaksi LCT Indonesia–Jepang tercatat mencapai USD 5,1 miliar, atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 2,23 miliar. 

Dari sisi pengguna, pemanfaatan LCT juga menunjukkan tren positif dengan rata-rata 2.072 nasabah per bulan pada 2025, lebih tinggi dibandingkan dengan 1.360 nasabah per bulan pada 2024.  

Peluncuran implementasi QRIS Indonesia-Jepang telah dilakukan bertepatan dengan HUT ke-80 RI . Lebih dari sekadar mempermudah transaksi pembayaran sehari-hari, integrasi LCT dan QRIS antarnegara mencerminkan penguatan hubungan ekonomi Indonesia–Jepang dan mendukung terbentuknya ekosistem pembayaran digital yang lebih tangguh. 

Keberhasilan implementasi QRIS Antarnegara Indonesia–Jepang merupakan hasil kolaborasi erat antara Bank Indonesia, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Ministry of Economy, Trade, and Industry (METI) Jepang, Payment Japan Association (PJA), Netstars, serta lembaga keuangan dari kedua negara. 

Pada tahap awal, QRIS dapat digunakan di World Expo 2025 di Osaka (Pavilion Indonesia, official shops, food trucks) dan di sejumlah merchants di Bandara Haneda, dengan cakupan yang akan diperluas secara bertahap di berbagai wilayah Jepang. (SG-1)