SOKOGURU - Bank Syariah Indonesia (BSI) kembali menghadirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis syariah untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah mendapatkan modal halal tanpa bunga.
Program ini menjadi alternatif terbaik bagi para pelaku UMKM yang mencari pinjaman bebas riba dengan skema yang adil dan transparan.
Kredit Usaha Rakyat BSI dirancang untuk menjawab kebutuhan pelaku usaha akan pinjaman modal yang sesuai prinsip syariah.
Dengan hadirnya KUR BSI, pelaku usaha kini memiliki pilihan pinjaman yang bebas dari bunga dan praktik ribawi, yang sering kali menjadi kekhawatiran dalam pinjaman konvensional.
BSI menawarkan KUR dengan prosedur yang sesuai kaidah syariah dan angsuran tetap setiap bulan.
Skema ini memberikan kepastian bagi para pelaku usaha dalam mengatur keuangan usahanya tanpa khawatir terhadap kenaikan bunga atau fluktuasi cicilan bulanan.
Dalam program KUR BSI, digunakan dua jenis akad utama yaitu Murabahah (jual beli) dan Ijarah (sewa guna).
Baca Juga:
Dalam akad Murabahah, BSI membeli barang yang dibutuhkan nasabah dan menjualnya kembali dengan margin keuntungan yang telah disepakati.
Sementara dalam akad Ijarah, aset produktif disewakan kepada nasabah dengan biaya sewa tetap.
Melalui sistem ini, tidak ada bunga yang dikenakan karena seluruh keuntungan ditentukan secara jelas sejak awal perjanjian.
Nasabah pun memiliki kepastian terkait total kewajiban dan jadwal cicilan yang memudahkan perencanaan keuangan usaha mereka.
Untuk memberikan gambaran kepada calon debitur, BSI menyediakan simulasi cicilan tetap dengan margin 6% per tahun.
Sebagai contoh, untuk pinjaman Rp10 juta, cicilan bulanan selama 12 bulan adalah Rp850.000, dan untuk jangka waktu 60 bulan cicilan hanya sebesar Rp183.333 per bulan.
Berikut simulasi lengkap cicilan KUR BSI 2025 berdasarkan tenor:
- 12 bulan: Rp850.000
- 24 bulan: Rp433.333
- 36 bulan: Rp294.444
- 48 bulan: Rp225.000
- 60 bulan: Rp183.333
Skema ini memudahkan pelaku UMKM memilih tenor yang sesuai kemampuan usahanya.
Untuk bisa mengakses program ini, calon debitur harus memenuhi beberapa syarat dasar, di antaranya: WNI minimal 21 tahun atau sudah menikah, memiliki usaha aktif minimal 6 bulan, serta menyertakan dokumen KTP, KK atau akta nikah, legalitas usaha, dan agunan (jika diminta).
Pengajuan pembiayaan bisa dilakukan melalui kantor cabang BSI terdekat.
Selain itu, calon nasabah juga bisa mengajukan secara daring melalui aplikasi Salam Digital dengan mengisi formulir, menyertakan alamat email dan lokasi, lalu mengklik ‘Ajukan’.
Setelah formulir diajukan secara digital, data akan diproses oleh sistem BSI dan tim layanan pelanggan akan segera menghubungi nasabah untuk tahap berikutnya.
Proses ini dirancang untuk memudahkan pelaku usaha tanpa perlu datang langsung ke bank.
Seluruh aspek program ini, dari akad syariah hingga simulasi cicilan, dibuat untuk mendukung pelaku UMKM agar dapat berkembang dengan modal usaha halal dan bebas tekanan bunga.
Ini menjadi langkah nyata BSI dalam membangun ekosistem pembiayaan syariah di Indonesia.
Jika Anda pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnis tanpa khawatir riba, KUR BSI bisa menjadi pilihan ideal.
Apakah Anda siap mengambil langkah menuju pembiayaan yang lebih berkah dan terencana? (*)
