SOKOGURU - Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan salah satu solusi pembiayaan yang banyak dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.
Selain menawarkan suku bunga rendah sebesar 6% efektif per tahun, KUR BNI juga memberikan fleksibilitas dalam hal jangka waktu cicilan (tenor).
Namun, tidak semua pemohon mengetahui bagaimana memilih tenor yang tepat sesuai kondisi keuangan usaha.
Padahal, memilih tenor yang sesuai sangat penting agar cicilan tidak memberatkan dan tetap menjaga arus kas bisnis tetap sehat.
Artikel ini akan mengulas secara lengkap tips memilih jangka waktu cicilan KUR BNI berdasarkan panduan resmi dari BNI dan prinsip pengelolaan keuangan usaha.
Apa Itu Tenor Cicilan KUR BNI?
Tenor adalah jangka waktu pelunasan kredit yang Anda pilih saat mengajukan pinjaman. Di KUR BNI, tenor disesuaikan dengan jenis KUR dan tujuan pembiayaan, antara lain:
-KUR Mikro Modal Kerja: maksimal 3 tahun (36 bulan)
-KUR Mikro Investasi: maksimal 5 tahun (60 bulan)
-KUR Kecil: maksimal 5 tahun
-KUR TKI: menyesuaikan masa kontrak kerja di luar negeri
Memilih tenor yang tepat berarti menyesuaikan jangka waktu cicilan dengan kemampuan bayar dan arus kas usaha Anda.
Mengapa Pemilihan Tenor Sangat Penting?
Pemilihan tenor tidak hanya memengaruhi besar cicilan per bulan, tetapi juga berdampak pada:
-Kesehatan keuangan usaha
-Risiko kredit macet
-Perencanaan ekspansi bisnis
-Reputasi keuangan Anda di sistem perbankan (SLIK OJK)
Tenor yang terlalu pendek mungkin membuat cicilan terlalu besar. Sebaliknya, tenor terlalu panjang bisa membuat total bunga yang Anda bayarkan menjadi lebih besar.
Tips Memilih Jangka Waktu Cicilan KUR BNI yang Sesuai
Berikut beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan saat memilih tenor KUR BNI:
Sesuaikan Tenor dengan Tujuan Penggunaan Kredit
Jika KUR digunakan untuk modal kerja jangka pendek, seperti membeli stok barang musiman, maka tenor 1–2 tahun lebih ideal.
Jika KUR digunakan untuk investasi jangka panjang, seperti membeli mesin produksi atau kendaraan usaha, maka tenor 3–5 tahun lebih disarankan.
Menyesuaikan tenor dengan usia ekonomis aset juga memudahkan perencanaan keuangan jangka panjang.
Pertimbangkan Kestabilan Pendapatan Usaha
Jika usaha Anda cenderung musiman atau berfluktuasi, maka memilih tenor yang lebih panjang akan memberi ruang fleksibilitas.
Sebaliknya, jika usaha memiliki pendapatan yang stabil tiap bulan, Anda bisa memilih tenor lebih pendek agar cepat lunas dan bunga yang dibayar lebih sedikit.
Gunakan Simulasi Angsuran
Sebelum menentukan tenor, Anda bisa meminta simulasi angsuran dari petugas BNI atau menggunakan kalkulator simulasi pinjaman yang tersedia di situs resmi.
Simulasi ini membantu Anda memahami:
-Jumlah cicilan bulanan berdasarkan tenor
-Total pembayaran hingga akhir masa kredit
Dengan data ini, Anda dapat menyesuaikan tenor dengan keuangan usaha secara lebih terukur.
Konsultasikan dengan Petugas Kredit BNI
BNI memiliki petugas kredit yang akan membantu menganalisis kelayakan usaha Anda dan memberikan rekomendasi tenor yang sesuai.
Jangan ragu untuk berdiskusi dan terbuka mengenai kondisi keuangan usaha agar rekomendasi yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Apa yang Terjadi Jika Salah Memilih Tenor?
Memilih tenor yang tidak sesuai bisa menyebabkan:
-Kesulitan membayar cicilan tepat waktu
-Denda keterlambatan dan penalti
-Skor kredit menurun
-Potensi gagal bayar atau kredit macet
Karena itu, penting untuk memilih tenor secara bijak dan sesuai perhitungan, bukan semata-mata ingin cepat lunas atau tergiur cicilan rendah.
Memilih jangka waktu cicilan KUR BNI bukan sekadar formalitas, melainkan bagian penting dari strategi pengelolaan keuangan usaha Anda.
Dengan mempertimbangkan kemampuan bayar, tujuan penggunaan kredit, stabilitas pendapatan, dan melakukan simulasi, Anda bisa memilih tenor yang tepat dan nyaman.
Jangan ragu berkonsultasi dengan pihak BNI sebelum mengambil keputusan.
Untuk informasi lebih lengkap tentang produk dan layanan KUR, kunjungi situs resmi BNI atau datang langsung ke kantor cabang BNI terdekat. (*)