SOKOGURU - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus menanjak delapan hari, kini mengalami penurunan pada perdagangan hari ini Kamis, (8/5).
Saat dibuka sempat menguat tipis pada pagi hari di level 6.945,8 indeks ditutup pada level 6.889,68. Indeks melemah sebesar 36,55 poin atau 0,55% dibandingkan pada penutupan hari sebelumnya.
Sejak awal perdagangan saham, pasar sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kejenuhan. Sempat dibuka dengan penguatan tipis, perdagangan di siang hari pun bahkan sempat mencapai level tertinggi pada posisi 6965 poin.
Namun, rendahnya pembelian saham membuat indeks tak bisa mempertahankan momentum. Tekanan jual mulai mendominasi, dan menarik indeks turun tajam.
Baca Juga:
Sektor perbankan jadi sorotan utama. Saham-saham blue chip seperti BBCA, BBRI, dan BMRI terkoreksi tajam antara 1-2%.
Analis menilai koreksi terjadi akibat aksi ambil untung setelah lonjakan signifikan beberapa hari terakhir. Saham-saham yang biasanya jadi tulang punggung indeks tak kuasa menahan tekanan dari berbagai sisi.
Selain itu, aksi jual secara masif yang dilakukan investor asing turut berkontribusi pada turunnya saham hari ini. Hal tersebut membuat pasar khawatir.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penjualan investor asing mencapai lebih dari Rp500 miliar per hari ini.
Tekanan global dan kondisi geopolitik turut menjadi pemicunya. Belum lagi kebijakan The Fed terkait suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,5%.
Di tengah dinamika indeks, sektor energi tetap bersinar. Saham energi dan komoditas seperti ADRO dan MEDC kenaikan signifikan.
Kenaikan terdorong oleh penguatan harga batu bara dan minyak dunia. Hal tersebut menunjukkan terjadinya rotasi sektor sedang terjadi, dan peluang tetap ada di tengah volatilitas pasar. (*)