SOKOGURU - Menjelang akhir September 2025, harga emas kembali mencuri perhatian, baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan.
Nilainya terus menunjukkan tren naik, memicu pertanyaan besar: ini saatnya membeli atau justru melepas emas yang dimiliki?
Update Harga Emas Perhiasan 28 September 2025
Berikut daftar harga emas perhiasan per gram sesuai kadar yang berlaku di pasar:
24K →Rp2.016.049 per gram (Rp62.706.132/ons, Rp2.016.048.967/kg)
22K→ Rp1.848.045 per gram (Rp57.480.621/ons, Rp1.848.044.886/kg)
18K→ Rp1.512.037 per gram (Rp47.029.599/ons, Rp1.512.036.725/kg)
14K→ Rp1.176.029 per gram (Rp36.578.577/ons, Rp1.176.028.564/kg)
10K → Rp840.020 per gram (Rp26.127.555/ons, Rp840.020.403/kg)
Harga di atas masih berupa estimasi bahan baku, sangat dipengaruhi oleh harga emas spot dunia (USD/troy ounce) dan kurs Rupiah terhadap Dolar AS.
Jika membeli di toko perhiasan, biasanya harga lebih tinggi karena ada ongkos pembuatan dan margin penjualan.
Baca Juga:
Strategi Investasi Emas Saat Harga Tinggi
Bagi investor maupun pembeli perhiasan, pergerakan harga emas di atas Rp2 juta/gram untuk kadar 24K tentu butuh strategi yang tepat.
Beberapa cara yang bisa dipertimbangkan:
Dollar-Cost Averaging (DCA): beli emas rutin dalam jumlah tetap setiap bulan tanpa memperhatikan harga. Strategi ini membantu mengurangi risiko beli di puncak harga.
Profit Taking: jika kamu sudah menyimpan emas sejak lama dan target keuntungan tercapai (misalnya 30% ke atas), ini waktu yang pas untuk merealisasikan profit.
Upgrade perhiasan lama: momen harga tinggi bisa jadi peluang untuk menjual koleksi lama dan menggantinya dengan perhiasan baru.
Pilih kadar tinggi (22K atau 24K): jika tujuan utama adalah investasi, kadar emas tinggi lebih menguntungkan karena nilai jual kembali lebih baik dan potongan ongkos pembuatan lebih kecil.
Lonjakan harga emas di akhir September 2025 bisa menjadi peluang sekaligus tantangan. Untuk pembeli baru, strategi cicil dengan DCA lebih aman.
Untuk pemilik lama, profit taking bisa jadi pilihan cerdas. Apa pun langkahmu, pastikan sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko pribadi. (*)