Soko Bisnis

Ekspor Tuna Sumbar ke UEA: Simbol Kebangkitan Ekonomi Daerah dan Peluang Global

Ekspor tuna beku Sumatra Barat ke UEA jadi simbol kebangkitan ekonomi daerah, didukung kerja sama dagang CEPA serta sinergi ekosistem perikanan lokal.

By Ramadhan Safrudin  | Sokoguru.Id
11 Mei 2025
<p>Ilustrasi pekerja pabrik tuna di padang tengah proses pengepakan frozen yellow fin tuna loin sebelum diekspor ke uni emirat arab, simbol kebangkitan ekspor perikanan sumatra barat ke pasar global. foto: Dok. kemendag.go.id</p>

Ilustrasi pekerja pabrik tuna di padang tengah proses pengepakan frozen yellow fin tuna loin sebelum diekspor ke uni emirat arab, simbol kebangkitan ekspor perikanan sumatra barat ke pasar global. foto: Dok. kemendag.go.id

SOKOGURU, PADANG – Ekspor produk perikanan Sumatra Barat kembali menorehkan prestasi.

Jumat, 9 Mei 2025, Menteri Perdagangan Budi Santoso secara resmi melepas satu kontainer frozen yellow fin tuna loin senilai USD 90 ribu atau sekitar Rp1,87 miliar ke Uni Emirat Arab (UEA).

Pelepasan ekspor ini dilakukan di PT Dempo Andalas Samudera, Padang, Sumatra Barat, menandai babak baru bagi pelaku usaha lokal dalam menembus pasar global.

Pelepasan ekspor tersebut turut dihadiri Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan.

Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, Investor Aruna Holding Avina Sugiarto, Chief Sustainability Officer & Co-Founder Aruna Indonesia Utari Octavianty, serta Direktur PT Dempo Andalas Samudera Robby Ferliansyah.

Kerja Sama Dagang Buka Akses Pasar Lebih Luas

Dalam sambutannya, Mendag Budi Santoso menegaskan bahwa pelaku usaha, termasuk UMKM, harus memanfaatkan berbagai kerja sama perdagangan yang telah dijalin Indonesia dengan negara mitra.

Salah satunya, ekspor ke UEA yang kini semakin mudah berkat Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan UEA.

Skema ini memungkinkan sekitar 94 persen pos tarif dihapus atau diturunkan, membuka akses pasar yang lebih luas untuk produk Indonesia.

“Kita sudah punya perjanjian dagang dengan UEA, maka perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya. Selain itu, Indonesia dan Tunisia akan menandatangani CEPA pada Juni mendatang.

Indonesia juga sedang mengejar penyelesaian perundingan CEPA dengan Uni Eropa untuk membuka potensi pasar yang besar sekali ke sana,” ujar Mendag Busan.

Ekspor Tuna: Bukti Kerja Keras Nelayan dan Sinergi Ekosistem

Ekspor tuna beku asal Sumbar ke UEA menjadi simbol kerja keras para nelayan, karyawan, dan seluruh ekosistem perikanan di daerah ini.

Chief Sustainability Officer & Co-Founder Aruna Indonesia, Utari Octavianty, mengapresiasi dukungan Kemendag yang telah membuka akses pasar dan menghubungkan PT Dempo Andalas Samudera dengan pembeli di UEA.

“Industri perikanan harus tetap berdiri tegak di tengah situasi global yang penuh dinamika. Ekspor ini menjadi simbol kerja keras para nelayan, seluruh karyawan dan pekerja, hingga ekosistem perikanan,” kata Utari.

Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah menambahkan, Export Coaching Program dari Kemendag telah menghasilkan 60 eksportir baru dari Sumbar.

Ia berharap pemerintah pusat terus mendukung ekspor produk unggulan daerah serta memberikan akses informasi dan fasilitasi bagi pelaku usaha untuk mengikuti pameran dalam dan luar negeri.

Peluang Ekspor Semakin Terbuka Lewat Diplomasi Dagang

Kementerian Perdagangan terus mendorong pembukaan pasar baru ke negara-negara nontradisional sebagai bagian dari strategi ekspor nasional.

Menurut Mendag Busan, dinamika global seperti perang dagang dan hambatan perdagangan unilateral membuat kerja sama dagang semakin penting.

Dengan bertambahnya jumlah perjanjian perdagangan, eksportir Indonesia diharapkan semakin percaya diri meningkatkan volume ekspor ke pasar internasional.

Ekspor tuna beku dari Sumbar ke UEA menjadi bukti nyata bahwa kerja sama internasional, inovasi, dan sinergi seluruh ekosistem usaha mampu mengangkat ekonomi daerah sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global.(*)

 

Sumber: kemendag.go.id