SOKOGURU - Ramadan selalu menjadi momen yang tepat untuk memulai usaha, terutama bagi pelaku UMKM yang ingin meraup keuntungan dari meningkatnya daya beli masyarakat.
Salah satu peluang bisnis yang menarik adalah bisnis skincare. Dengan tren perawatan kulit yang terus meningkat, terutama di kalangan wanita dan anak muda, bisnis ini memiliki prospek cerah, bahkan dengan modal kecil.
Jika Anda ingin memulai bisnis skincare sendiri namun tidak memiliki pengalaman di industri kosmetik, jangan khawatir!
Berikut langkah-langkah yang bisa Anda terapkan untuk memulai bisnis skincare dengan modal terbatas:
Jika Anda Pemula dan Tidak Memiliki Budget Besar, Apa yang Harus Dilakukan?
1. Menjadi Reseller
Langkah pertama adalah menjadi reseller. Menjadi reseller berarti Anda menjual produk dari brand orang lain, bukan membeli produk dan menempelkan brand milik Anda pada produk tersebut—itu ilegal.
Sebagai reseller, Anda tidak hanya belajar tentang penjualan, tetapi juga psikologi konsumen kosmetik. Anda bisa menetapkan target keuntungan untuk mengumpulkan modal awal sekitar 25 sampai 50 juta rupiah. Setelah modal terkumpul, Anda bisa melangkah ke tahap berikutnya.
Jangan merasa rendah diri jika memulai dari reseller. Banyak orang yang mulai sebagai reseller dan setelah memiliki modal, mereka baru mendirikan brand mereka sendiri. Ini adalah proses belajar dan menyiapkan mental.
2. Investasikan Waktu untuk Belajar
Investasikan waktu Anda untuk belajar cara membuat brand kosmetik sendiri. Anda bisa mengikuti kursus online, misalnya, atau belajar otodidak dari video-video YouTube.
Anda bisa belajar mulai dari mencari ide, riset pengembangan, strategi branding, marketing, hingga launching. Banyak kok video-video di YouTube dari ahli-ahli produk kosmetik dan skincare yang sharing tentang tips memulai serta mengelola bisnis kosmetik dan skincare.
3. Pelajari Ilmu Dasar tentang Kulit
Pertama-tama, Anda harus mempelajari dasar-dasar kulit manusia. Anda perlu tahu masalah-masalah yang sering dialami kulit kita, karena membuat produk skincare artinya Anda harus menawarkan solusi untuk masalah kulit konsumen Anda.
Pelajari hal-hal seperti:
Lapisan kulit, tipe kulit, dan berbagai masalah kulit yang ada di Indonesia.
Banyak sekali masalah kulit yang sering ditemui, seperti jerawat, hiperpigmentasi, dan kerutan. Anda harus tahu apa yang menyebabkan jerawat, mengapa kulit bisa mengalami hiperpigmentasi, atau kenapa kulit bisa mengendur dan kehilangan elastisitas.
Dengan memahami hal ini, Anda akan tahu produk apa yang dibutuhkan kulit, seperti vitamin C, retinol, dan bahan lainnya. Semua itu harus rasional agar produk yang Anda buat bisa memberikan solusi yang tepat.
Anda bisa belajar lebih lanjut di website Persatuan Dokter Spesialis Kulit Indonesia atau mengikuti akun Instagram klinik-klinik kulit yang melakukan edukasi.
4. Pelajari Zat Terkini yang Dibutuhkan Kulit
Saat ini, banyak bahan aktif yang sedang populer, seperti retinol. Tapi, tahukah Anda apa alternatifnya jika produk seperti retinol memiliki risiko iritasi?
Anda bisa mencari referensi tentang bahan aktif seperti bakuchiol, yang merupakan alternatif dari retinol dengan efek serupa tapi lebih lembut untuk kulit.
Begitu juga dengan zat lain, seperti minoxidil untuk penumbuh rambut. Jika Anda ingin membuat produk untuk penumbuh rambut, cari tahu alternatif lain yang masuk kategori kosmetik dan memiliki efek yang sama.
5. Riset Pasar dan Kebutuhan Konsumen
Tanpa riset, Anda akan kesulitan menentukan produk apa yang akan dijual, siapa target konsumen, dan bagaimana cara menjualnya.
Konsumen skincare itu beragam, mulai dari remaja hingga dewasa, dan setiap segmen punya kebutuhan yang berbeda-beda. Ini akan mempengaruhi formulasi dan zat aktif dalam produk skincare Anda.
6. Mengamati Tren Kosmetik dari Beauty Enthusiast
Mengikuti tren dari selebgram, TikToker, atau YouTuber yang membahas skincare secara ilmiah bisa menjadi sumber informasi yang berguna. Namun, pastikan mereka memberikan penjelasan yang rasional dan berbasis penelitian.
Anda perlu tahu bagaimana mekanisme kerja suatu bahan dalam produk. Misalnya, kenapa suatu bahan bisa membantu mencerahkan kulit atau mengatasi jerawat. Sebagai pemilik brand, Anda harus memahami bagaimana produk Anda bekerja agar bisa mengembangkan produk dengan lebih baik.
Selain melalui media sosial, Anda juga harus turun ke lapangan, seperti mengunjungi toko-toko kosmetik, misalnya Sephora, Guardian, Watsons, dan lainnya. Jangan lupa juga untuk mengikuti acara seperti Beauty Indo Expo dan pameran kecantikan lainnya.
7. Membuat Sampel
Setelah memutuskan produk yang ingin Anda buat, langkah selanjutnya adalah membuat prototype atau sampel. Sampel ini digunakan untuk menguji ide Anda.
Jika Anda punya formula atau ingin membuat produk tertentu, buatlah sampel terlebih dahulu untuk menguji tekstur dan manfaatnya. Anda harus merasa yakin dengan produk Anda sebelum memutuskan untuk memproduksi dalam jumlah besar.
Semakin Anda yakin dengan produk Anda, semakin mudah untuk menjualnya. Jika Anda atau perwakilan perusahaan Anda tidak yakin dengan produk yang dibuat, bagaimana Anda bisa menjualnya dengan percaya diri?
8. Mencari Pabrik Maklon
Setelah mengumpulkan modal, langkah selanjutnya adalah mencari pabrik maklon yang terpercaya.
Carilah pabrik yang sesuai dengan spesifikasi produk yang Anda inginkan. Misalnya, jika Anda ingin membuat liquid lipstick, pilih pabrik yang berpengalaman dalam membuat produk tersebut. Jika Anda tertarik pada produk skincare atau herbal, cari pabrik yang memiliki pengalaman dalam produksi produk alami.
Jika budget Anda terbatas, jangan memaksakan diri untuk langsung membuat banyak varian produk. Mulailah dengan dua sampai tiga produk terlebih dahulu. Setelah launching dan mendapatkan keuntungan, Anda bisa menambah variasi produk.
9. Mempersiapkan Legalitas dan Sertifikasi
Pastikan semua produk yang Anda buat sudah terdaftar di BPOM dan memiliki sertifikasi yang diperlukan, seperti sertifikasi halal jika dibutuhkan.
Mengabaikan aspek ini dapat membahayakan kredibilitas dan kelangsungan brand Anda di pasar. Proses mendapatkan izin BPOM memang memerlukan waktu dan biaya, tetapi ini adalah langkah yang sangat penting agar produk Anda dapat dipasarkan secara legal dan dipercaya oleh konsumen.
10. Pelajari Branding dan Strategi Marketing
Sebelum memulai bisnis kosmetik, Anda harus memahami branding dan marketing.
Di website BPOM, setiap bulan ada ribuan produk kosmetik baru yang mendapatkan izin edar, baik dari brand multinasional maupun lokal. Agar produk Anda bisa bersaing, brand Anda harus unik dan bisa menarik perhatian konsumen secara emosional.
Anda juga harus tahu siapa target konsumen Anda dan mengapa mereka harus memilih brand Anda dibandingkan brand lain.
11. Action dan Eksekusi
Dalam memulai bisnis skincare, action dan eksekusi adalah kunci utama. Tidak cukup hanya merencanakan atau memikirkan langkah-langkah yang harus diambil. Tindakan nyata harus segera dilakukan!
Mulai dari riset pasar, memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, hingga menciptakan branding yang menarik. Dengan kombinasi pemikiran yang matang dan action yang tepat, bisnis skincare Anda memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang dengan sukses.
12. Membangun Pabrik Sendiri
Jika bisnis Anda berkembang pesat, cita-cita besar Anda mungkin adalah memiliki pabrik sendiri. Semua ini membutuhkan perencanaan dan investasi besar.
Menjelang Ramadan, UMKM di bidang skincare memiliki peluang besar untuk berkembang. Dengan strategi yang tepat, bahkan pemula dengan modal kecil bisa memulai bisnis skincare sendiri. Kunci utamanya adalah riset, legalitas, branding, dan pemasaran yang efektif. Jadi, sudah siap memulai bisnis skincare Anda sebelum Ramadan tiba? (*)