SOKOGURU, JAKARTA- Pertumbuhan ekonomi Indonesia Pada Triwulan II-2025, stabil tinggi di 5,12%, salah satu tertinggi di antara negara G20. Kinerja ekonomi nasional akan terus membaik hingga akhir tahun.
“Jadi ini semua sebagian angka pertumbuhan triwulan kedua. Saya yakin triwulan ketiga akan turun sedikit, tapi enggak apa-apa. Triwulan keempat tumbuhnya akan lebih cepat,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat, 17 Oktober 2025.
Menurutnya, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatatkan sejumlah capaian positif dalam satu tahun kepemimpinan, terutama di bidang ekonomi.
Baca juga: Di Tengah Dinamika Global, Menkeu Purbaya Sebut Ekonomi Indonesia Tetap Resilien
Fundamental ekonomi kuat, stabilitas makroekonomi terjaga, dan kesejahteraan meningkat menjadi catatan penting selama periode tersebut.
Inflasi, sambung Menkeu Purbaya, juga terjaga rendah di 2,65% (yoy) dengan defisit APBN hanya di 1,56% dari PDB. Semua itu termasuk yang terendah di antara negara G20.
Menkeu menjelaskan, pencapaian tersebut tidak lepas dari strategi pengelolaan kas negara melalui penempatan Rp200 triliun di Bank Himbara yang bertujuan produktif mendukung aktivitas ekonomi.
“Dampaknya ke perekonomian beda. Karena tadi di sistem yang tadinya kering mulai ada uang yang cukup, anda hajar lebih jauh. Itu yang menimbulkan optimisme di ekonomi,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 16 Oktober.
Dari sisi perdagangan, kata Menkeu lagi, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 64 bulan berturut-turut, dengan pertumbuhan 45,8% sepanjang Januari hingga September 2025.
Indikator kesejahteraan masyarakat juga menunjukkan perbaikan. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,76% pada Februari 2025, terendah sejak krisis 1998. Sementara angka kemiskinan turun menjadi 8,47% pada Maret 2025, yang merupakan capaian terendah sepanjang sejarah.
Baca juga: Pertemuan Menkeu dan Gubernur DKI Perkuat Sinergi Pengelolaan Fiskal dan Pembangunan Jakarta
Pasar modal pun merespons positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor tertinggi sepanjang masa di level 8.257,86 pada 10 Oktober 2025. Menurut Menkeu, hal ini mencerminkan keyakinan pelaku pasar terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah.
“Walaupun sekarang ada koreksi naik sebentar-sebentar ya, tapi yang perlu diperhatikan adalah perbaikan ekonomi yang akan kita ciptakan ke depan, bukan cuman sesaat. Kita perbaiki pondasi ekonominya dengan serius, dengan betul-betul. Saya akan mengerahkan seluruh pengetahuan saya yang ada yang sudah belajar selama berapa tahun,” tutupnya. (SG-1)