SokoBisnis

10 Langkah Awal Usaha Ternak Burung Puyuh, Ikuti Tipsnya Bisa Raih Penghasilan Menggiurkan

Memulai usaha ternak burung puyuh bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan saat ini, tetapi harus melakukan riset terkait bagaimana kebutuhan di pasaran.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Sokoguru.Id
12 Maret 2025

Ilustrasi burung puyuh. Simak cara memulai usaha ternak burung puyuh dari persiapan modal hingga penjualan telur puyuh. (Foto/Freepik).

SOKOGURU - Memulai usaha ternak burung puyuh skala rumahan bisa menjadi pilihan yang menjanjikan saat ini.

Terlebih lagi, saat ini permintaan pasar yang stabil dan kemudahan pemeliharaan menjadikan usaha ini menarik untuk pemula.

Namun, untuk mencapai kesuksesan butuh persiapan matang, dan strategi yang tepat, di antaranya harus memiliki modal hingga pemilihan bibit unggul.

Berikut 10 Langkah Awal Usaha Ternak Burung Puyuh

1. Persiapan Pengetahuan dan Riset Mendalam

Sebelum memulai usaha, perlu mencari tahu banyak tentang burung puyuh. Pelajari berbagai jenis puyuh petelur unggul, perilaku, kebutuhan nutrisi, dan potensi penyakitnya.

Jangan lupa melakukan riset pasar untuk mengetahui harga jual telur puyuh, dan target konsumen di daerah Anda.

2. Perencanaan Modal Awal Terperinci

Buat rencana modal awal secara rinci, hitunglah semua biaya, termasuk pembuatan atau pembelian kandang, pembelian bibit puyuh (DOQ), dan pekan.

Kemudian, diperlukan vitamin dan obat-obatan, biaya operasional, hingga dana cadangan. Modal awal usaha ini berkisar antara jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Maka dari itu, perlu pertimbangan yang matang juga untuk menyiapkan sumber modal yang tersedia.

3. Pemilihan Lokasi Kandang yang Ideal

Jauh dari pemukiman, kemudian harus tersedia air bersih memadai. Terlindung dari angin kencang dan sinar matahari berlebih. Dan terakhir pastikan aman dari predator.

4. Konstruksi Kandang Puyuh yang Tepat

Pilih tipe kandang yang sesuai, misalnya kandang baterai ini akan memudahkan dalam hal pemantauan.

Kandang postal lebih ekonomis, dan terpenting menggunakan material yang tepat, seperti bambu, kayu, atau kawat ram.

5. Pemilihan Bibit Puyuh (DOQ) berkualitas

Pemilihan bibit puyuh dari supplier harus yang terpercaya, dengan mengetahui ciri-cirinya, lincah dan aktif, tidak cacat secara fisik, bulu bersih dan kering, serta memiliki mata yang cerah.

6. Manajemen Pakan dan Nutrisi

Berikan pakan bernutrisi tinggi, bisa berupa pakan konsentrat atau pakan racikan. Beri pakan secara teratur, yakni dua kali sehari.

7. Perawatan dan Kebersihan Kandang Rutin

Menjaga kebersihan kandang dengan membersihkan kotoran puyuh setiap hari, menyemprotkan desinfektan, dan memastikan ventilasi baik.

8. Pengendalian Hama dan Penyakit

Lakukan pencegahan dengan vaksinasi dan pemberian vitamin. Jika ada puyuh sakit, segera pisahkan dari kandang utama dan obati.

9. Memahami Siklus Produksi

Metode panen telur puyuh, biasanya mulai bertelur pada usia 40-50 hari. Panen telur setiap hari, pagi dan sore.

10. Strategi Pemasaran Hasil Panen

Pasarkan telur puyuh melalui penjualan langsung, titip jual di warung, menawarkan ke pasar tradisional, kerja sama dengan restoran, atau pemasaran online.