SOKOGURU - Wuling Almaz generasi pertama hadir sebagai gebrakan besar di pasar SUV Indonesia.
Saat pertama kali meluncur di tahun 2019, mobil ini langsung menarik perhatian.
Bayangkan, dengan harga setara Honda HR-V, konsumen bisa mendapatkan mobil dengan fitur dan dimensi yang bahkan bisa disandingkan dengan Honda CR-V Turbo.
Meski performanya belum bisa sepenuhnya menyaingi CR-V, kehadiran Almaz tetap mencuri perhatian karena value yang ditawarkan.
Baca Juga:
Salah satu keunikan Wuling adalah strategi penyegaran produknya yang konsisten tiap tahun.
Setelah versi pertama meluncur, disusul model Almaz RS dengan teknologi ADAS dan IoV, lalu datang versi Hybrid, dan kini sudah hadir Almaz facelift 2023.
Strategi ini membuat Almaz terasa seperti smartphone, selalu ada versi baru setiap tahun! Sayangnya, pendekatan inovatif ini belum diterapkan di seluruh lini mobil Wuling lainnya.
Unit Almaz tahun 2019 yang kami uji merupakan varian tertinggi saat itu. Mobil ini sudah dilengkapi panoramic sunroof, kamera 360 derajat, sistem audio Infinity dengan subwoofer, serta mesin 1500cc turbo CVT.
Jok kulit elektrik dan fitur seperti electronic parking brake serta auto hold menambah kesan mewah. Tak heran jika saat itu Almaz dianggap sebagai SUV murah terbaik dengan fitur lengkap.
Masuk ke bagian kabin, kenyamanan langsung terasa. Kabin belakang Almaz sangat lega, bahkan lebih lapang dari CR-V menurut beberapa pengendara.
Baca Juga:
Peredaman suaranya pun mengesankan. Tak hanya nyaman, bagasinya juga luas, dan ban cadangan full-size dengan subwoofer tambahan menambah nilai plus, terutama untuk perjalanan jauh.
Di balik kap mesinnya, Wuling Almaz dibekali mesin turbo 1500cc yang cukup bertenaga, terutama di putaran atas.
Namun, performa bawahnya cenderung lemot karena respon turbo baru terasa di atas 2000 RPM. Hal ini membuatnya kurang cocok untuk kondisi stop-and-go di kota, namun sangat nyaman saat melaju di jalan tol dengan kecepatan tinggi.
Layar infotainment besar ala Tesla menjadi daya tarik utama di interior. Dengan kamera 360 yang jernih dan interaktif, pengemudi dimudahkan saat parkir atau bermanuver di ruang sempit.
Meski belum mendukung Android Auto dan Apple CarPlay secara default, ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk menambah fitur ini.
Tak ketinggalan, fitur suara "Halo Wuling" juga tersedia untuk mengontrol sunroof dan pengaturan lainnya.
Dari segi kualitas interior, material yang digunakan cukup baik dengan sentuhan soft-touch di beberapa bagian.
Meski ada area yang masih menggunakan plastik keras, keseluruhan kabin terasa modern dan fungsional. Sayangnya, setirnya belum telescopic, namun masih dapat diatur naik-turun.
Dari sisi kenyamanan berkendara, Almaz lebih mengutamakan comfort dibanding sporty.
Suspensinya lembut, peredaman kabin bagus, dan cocok untuk perjalanan jarak jauh.
Tapi kelemahannya terletak pada kaki-kaki yang kurang tangguh. Rata-rata setelah 50.000 km, beberapa komponen mulai butuh perbaikan.
Untungnya, untuk unit yang masih dalam masa garansi, Wuling memberikan penggantian gratis.
Faktor keamanan dan kekuatan bodi juga menjadi keunggulan tersendiri.
Banyak pengendara mengaku bangga karena bodi Almaz tergolong tebal dan kokoh, bukan seperti "kaleng kerupuk".
Bahkan dalam beberapa insiden tabrakan, mobil ini menunjukkan ketahanan struktur yang cukup baik.
Inilah yang membuat banyak pengguna memilih Almaz meski konsumsi bahan bakarnya tergolong boros.
Sebagai penutup, meski Almaz memiliki sejumlah kekurangan, seperti respons mesin yang lambat di putaran bawah dan kursi depan yang kurang nyaman, keseluruhan pengalaman berkendara sangat layak untuk harga yang ditawarkan.
Almaz adalah SUV murah tapi mewah, cocok untuk keluarga yang mencari kenyamanan dan fitur lengkap tanpa harus membayar mahal. (*)
