SOKOGURU - Panduan lengkap puasa Syawal: keutamaan, waktu, dan niatnya. Puasa syawal, ibadah sunnah dengan keutamaan besar.
Setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam laman resminya mengutip pendapat dari Madzhab Imam Syafi’i, Imam Ahmad, serta ulama lainnya yang menyatakan bahwa puasa Syawal memiliki keutamaan besar. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
"Siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR Muslim no. 1164).
BACA JUGA: PIP Tak Kunjung Cair? Ini 5 Penyebab Utama dan Solusinya untuk Siswa dan UMKM!
Kapan Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal?
Puasa Syawal bisa dimulai sejak tanggal 2 Syawal, tepat sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Meskipun lebih utama dilakukan secara berurutan, puasa ini tetap sah jika dijalankan secara terpisah atau di akhir bulan Syawal. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab (juz 6, hlm. 379).
Bagaimana Cara Berniat Puasa Syawal?
Sama seperti ibadah lainnya, puasa Syawal harus diawali dengan niat.
Meskipun cukup diniatkan dalam hati, para ulama menganjurkan untuk melafalkannya agar lebih mantap. Berikut adalah beberapa bacaan niat sesuai dengan kondisi pelaksanaannya:
TERPOPULER: Cara Mudah Cek PIP 2025: 6 Langkah Praktis Lewat pip.kemdikbud.go.id
1. Niat Puasa Syawal Berurutan Sejak Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sittatin min syawwal lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa esok hari untuk menunaikan puasa sunnah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”
2. Niat Puasa Syawal Tidak Berurutan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwal lillaahi ta‘ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
3. Niat Puasa Syawal yang Diniatkan di Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatis Syawwal lillaahi ta‘ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Bolehkah Berniat Puasa Syawal di Siang Hari?
Berbeda dengan puasa wajib yang mengharuskan niat sejak malam hari, puasa sunnah seperti puasa Syawal boleh diniatkan di siang hari.
Syaratnya, sejak waktu subuh belum makan atau minum apapun. Dengan ketentuan ini, umat Islam memiliki kelonggaran untuk tetap mendapatkan pahala puasa meskipun belum berniat dari malam sebelumnya.
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah memperoleh pahala sebanding dengan puasa sepanjang tahun.
Hal ini dijelaskan dalam berbagai hadis yang menunjukkan betapa besar nilai ibadah ini di sisi Allah SWT.
Selain itu, puasa ini juga menjadi penyempurna ibadah Ramadan. Seorang Muslim yang melaksanakan puasa Syawal berarti menunjukkan tanda ketakwaannya serta kecintaannya dalam menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA: Daftar 5 Bansos yang Turun Maret 2025, Nomor 3 Sudah Dicairkan di Desa, Ini Daftar dan Cara Cek Penerimanya
Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam setelah menyelesaikan puasa Ramadan.
Ibadah ini bisa dimulai sejak tanggal 2 Syawal, dengan pelaksanaan yang boleh dilakukan secara berurutan atau terpisah.
Dengan memahami tata cara dan keutamaannya, diharapkan umat Islam dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih optimal dan meraih pahala yang dijanjikan. Wallahu a’lam.