SOKOGURU: Ramadhan, dengan segala keberkahannya, sebentar lagi akan meninggalkan kita.
Bulan yang penuh rahmat ini telah menjadi sarana bagi kita untuk menempah diri, membangun kebiasaan beribadah, serta memperbanyak amal shalih.
Namun, pertanyaannya adalah: mampukah kita menjaga semangat ibadah yang telah kita jalani selama Ramadhan? Ataukah semuanya akan memudar seiring dengan berlalunya bulan suci ini?
Baca juga: Ustad Moch Fadlani Salam: Perlu Kesadaran Menumbuhkan Membayar Zakat
Kini saatnya kita bermuhasabah. Bagaimana dengan amalan-amalan yang kita lakukan selama Ramadhan? Apakah kita mampu istiqamah menjalankannya setelah Ramadhan berlalu?
Ustad Moch.Fadlani Salam. (Dok.Pri)
Jika belum bisa meningkat, setidaknya kita berusaha untuk tidak mundur ke kebiasaan lama yang kurang produktif dalam beribadah dan beramal shalih.
Tak dapat dipungkiri, tantangan menjaga ketakwaan selepas Ramadhan memang lebih besar. ‘Atmosfer’ yang mendorong kita untuk beribadah dan beramal shalih tak lagi sekuat saat bulan suci itu hadir.
Baca juga: Ustad Moch.Fadlani Salam: Cara Mendapatkan Syafaat dari Al Quran? Inilah Penjelasannya
Namun, bukan berarti kita hanya pasrah mengikuti arus. Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar semangat ibadah Ramadhan tetap terjaga, di antaranya:
Pertama. Berdoa agar Diberi Keteguhan Hati dalam Ketaatan
Salah satu kunci utama agar tetap istiqamah dalam ibadah adalah berdoa kepada Allah. Rasulullah SAW mengajarkan kita doa yang penuh makna:
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran: 8)
Hanya dengan pertolongan-Nya, kita bisa tetap teguh di jalan kebaikan.
Kedua. Membuat Jadwal Amalan Harian
Agar ibadah tidak hanya semangat saat Ramadhan, buatlah jadwal amalan harian (mutaba’ah yaumiyah) dan berkomitmen menjalankannya.
Mungkin awalnya terasa berat, tetapi jika dilakukan secara konsisten, lama-kelamaan akan terasa ringan. Bahkan, kita akan merasa ada yang kurang jika tidak melakukannya.
Baca juga: Ustad Moch Fadlani Salam: Ramadhan, Momen Pendidikan Kedermawanan
Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian beramal menurut kemampuan kalian, sebab Allah tidak akan pernah bosan hingga kalian bosan sendiri. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah adalah amalan yang dikerjakan secara terus-menerus meskipun sedikit." (HR. Muslim No.1302)
Ketiga. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Ibadah
Lingkungan yang baik sangat berpengaruh terhadap kebiasaan kita.
Jika ingin terus semangat beribadah, ciptakan suasana yang mendukung, seperti menghadiri kajian rutin, memiliki teman-teman yang juga bersemangat dalam ibadah, atau menetapkan waktu khusus untuk tilawah dan belajar ilmu agama.
4. Berusaha Istiqamah dalam Ibadah dan Amal Shalih
Istiqamah bukan hal yang mudah, tetapi sangat berharga. Jika kita sudah terbiasa melakukan amalan tertentu secara rutin, Allah akan tetap mencatat pahala untuk kita meskipun suatu saat kita terhalang oleh keadaan seperti sakit atau bepergian.
Rasulullah SAW bersabda:"Sesungguhnya seorang hamba jika ia berada pada jalan yang benar dalam ibadahnya kemudian ia sakit, maka akan dikatakan kepada malaikat: catatlah untuknya seperti amalan yang dikerjakannya sewaktu masih sehat hingga ia jatuh sakit atau Aku ambil ruhnya kepada-Ku." (HR. Ahmad No.6601)
Selain itu, ada motivasi lain yang sangat kuat untuk tetap beramal shalih, yaitu bahwa seseorang akan wafat sesuai dengan kebiasaannya. Jika kita membiasakan diri dengan amal shalih, maka insyaAllah, saat ajal menjemput, kita berada dalam keadaan yang baik.
Ramadhan telah membuktikan bahwa kita mampu menjalani ibadah dengan lebih baik. Jika selama sebulan penuh kita bisa meningkatkan kualitas ibadah, maka tidak ada alasan untuk kembali ke kebiasaan lama yang kurang baik.
Mari kita rawat semangat Ramadhan, terus berusaha mendekatkan diri kepada Allah, dan berdoa agar Allah menganugerahkan kepada kita predikat la’allakum tattaqun.
Baarakallahu fiikum. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita semua dalam menjaga ketaqwaan. Aamiin. (Ustad Moch.Fadlani Salam/SG-2)