Soko Berita

Unik! ITB Ajak Mahasiswa Berburu Sampah Jadi Karya Seni di Dies Natalis ke-66

Dies Natalis ke-66 ITB dirayakan lewat petualangan unik di Dago, Bandung: berburu harta karun dari sampah, seni instalasi, hingga lomba foto lingkungan kreatif.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
20 Juni 2025
<p>ITB merayakan Dies Natalis ke-66 dengan cara yang tidak biasa namun sarat makna: berburu harta karun dari limbah di Surga Hijau Dago, Kota Bandung, Jawa Barat. (Dok.ITB)</p>

ITB merayakan Dies Natalis ke-66 dengan cara yang tidak biasa namun sarat makna: berburu harta karun dari limbah di Surga Hijau Dago, Kota Bandung, Jawa Barat. (Dok.ITB)

SOKOGURU, BANDUNGInstitut Teknologi Bandung (ITB) merayakan Dies Natalis ke-66 dengan cara yang tidak biasa namun sarat makna: berburu harta karun dari limbah di Surga Hijau Dago, Kota Bandung, Jawa Barat. 

Kegiatan bertajuk “Petualangan Berburu Harta Karun di Surga Hijau Dago” ini berlangsung di Kota Bandung, pada Kamis (19/6/2025), menghadirkan kombinasi edukasi lingkungan, seni, dan kolaborasi lintas komunitas.

Berlangsung dari kawasan Dago Tea House hingga Teras Cikapundung, para peserta diajak menyusuri jalur hijau Kota Bandung dalam bentuk permainan petualangan yang disebut Susur Gang Hijau

Baca juga: Harukan! Anak Kuli Angkut Dijemput Rektor ITB Usai Lolos SNBP, Satu Kampung Patungan Bantu Biaya Kuliah

Mereka dibagi dalam sepuluh tim besar lintas fakultas dan unit kerja, dipandu ranger, liaison officer, dan tim medis yang siaga penuh.

Kendati Tampak Sederhana Tapi Sarat Nilai

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya ITB, Prof. Dr. Dea Indriani Astuti, menyampaikan bahwa meskipun terlihat sederhana, kegiatan ini menyimpan banyak nilai.

“Ada pesan kepedulian terhadap lingkungan, kekompakan, dan komitmen ITB untuk memberi dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.

Baca juga: My Beautiful Catastrophe: Ketika Mahasiswa ITB dan Belgia Bicara Iklim Lewat Seni yang Menyentuh Hati

Hal serupa juga disampaikan Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi, Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, yang menekankan makna simbolis dan silaturahmi yang terbangun dalam kegiatan ini.

“Ini bukan hanya mencari benda, tapi juga memperkuat persaudaraan dan kebersamaan,” tuturnya.

Tantangan ‘Perburuan Harta Karun’

Salah satu daya tarik utama adalah tantangan “perburuan harta karun”, peserta diminta mengumpulkan material limbah sepanjang rute dan mengubahnya menjadi karya seni instalasi bertema “Metamorfosis Limbah: Mengubah Sampah Menjadi Pesan dan Estetika.” 

Dok.ITB

Karya-karya tersebut dipandu oleh seniman dari Komunitas Sanggar Olah Seni (SOS) dan akan dipamerkan secara daring mulai 23 Juni 2025.

Tak hanya itu, peserta juga bisa mengikuti Lomba Foto Bercerita, yang menggambarkan petualangan dan interaksi sosial selama acara berlangsung. 

Baca juga: ITB dan Dedi Mulyadi Kolaborasi Bangun Desa Cerdas Berbasis Ekologi di Jabar!

Kategori lomba mencakup lintas alam, lingkungan sosial, dan kreatif/konseptual. 

Foto yang diunggah ke media sosial dengan tag akun @elingearth_festival dan @itb1920 akan dinilai berdasarkan kekuatan narasi dan visual.

Kreativitas pun menjadi tema besar lainnya, dengan lomba mengubah benda tak terpakai menjadi karya seni, serta partisipasi komunitas lokal dalam aksi konservasi lingkungan.

Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Dr. N. Nurlaela Arief, menegaskan bahwa acara ini adalah cerminan komitmen ITB terhadap keberlanjutan lingkungan, dikemas dalam pendekatan kreatif dan inklusif.

“Kepedulian lingkungan tak harus lewat seminar. Bisa juga melalui seni, kebersamaan, dan keseruan seperti ini,” tegasnya.

Acara ini bukan sekadar peringatan ulang tahun kampus, tapi juga bentuk nyata dari semangat ITB sebagai institusi pendidikan yang berani menyatu dengan isu lingkungan, masyarakat, dan nilai-nilai keberlanjutan global. (*)