BERITA
Tunjukkan Ekosistem Handmade, Dobrak Kesuksesan Rumah Sendal Geulis Bandung
Enneu Herliani, ciptakan sendal cantik yang tak hanya unik, tapi mengedepankan inovasi handmade, berupa lukisan master desain yang ekslusif
OlehSalsabilla Ramadhanty
26 Februari 2023 05:51
featured image
sumber: dokumentasi sokoguru

Sokoguru.id – Membangun sebuah usaha, tak mungkin jika tanpa kreatifitas. Bisnis kreatif asal Bandung ini, memadu padankan kreatifitas Teknik Lukis dengan media yang berbeda seperti sendal, sepatu, hingga pernak-pernik cantik lainnya.

Bermula dari ketidak sengajaan ia membuat sendal yang dipesan oleh sang anak untuk dipakai di ruang kelas. “Jadi awalnya itu, karena anak saya yang minta dibuatkan sendal di kelas. Karena kan dia tidak mau sama dengan yang lain, makannya saya buatkan untuk dia,” ucap Enneu Herliani.

Dari ke-tidak sengajaan itulah, Enneu mencoba membuat karya sandal dari bahan seadanya yang ada di rumah. Tahun 2016 adalah waktu pertama ia memulai bisnis kreatifnya ini. “Awalnya itu, kita buat dari spons terus diberi modifikasi lagi, nah dari situ banyak yang suka,” tambah Enneu.

Sendal yang ia buat, memiliki bermacam-macam jenis yang ia namai berbeda. “Contohnya ada ‘Si Geulis’, ada ‘Nu Geulis’, bermacam-macam.” Menurut keterangan Enneu, nama-nama tersebut diambil sesuai dengan model sendal yang dibuat.

Ia juga menambahkan, bahwa alasannya menamai bisnisnya dengan ‘Rumah Sandal Geulis’, karena banyak orang yang bilang bahwa produk sendal yang Enneu buat, sangat cantik. Geulis sendiri, merupakan istilah Bahasa Sunda yang artinya ‘Cantik’.

“Saya menamai itu agar mudah diingat oleh orang. Jadi saya ambil dari istilah sundanesse saja.”

Dalam mendesain seluruh sendal yang diproduksi, Enneu sendiri dibantu oleh Inti, selaku desainer Lukis Rumah Sendal Geulis milik Enneu. “Yang mendesain dan melukis, kita dibantu oleh Mas Inti,” jelasnya.

Pada tahun 2018, produk sendal miliknya mulai melebarkan sayap memperbanyak lagi jenis sendal yang dijual. Selain ada sendal, ia juga memproduksi kelom hingga sepatu. “Kita ada sepatu sendal, kelom, ada sepatu jangle, jadi macem-macem.”

Untuk memasarkan produk sendal miliknya, Enneu menerangkan bahwa awalnya pemasaran hanya melalui teman dekat saja. “Awalnya kita sejalan-jalannya, dengan jalan silturahmi. Seperti ke teman, ke sodara, bahkan kami juga bekerja sama dengan membuka re-seller, bahkan ada salah satu bank swasta yang mulai pake sendal ini untuk kerja,” terangnya.

Tak hanya itu, produk rangkaian Rumah Sendal Geulis juga sudah merambah ke berbagai ranah salah satunya ke hotel-hotel ternama di Bandung.

Pemasaran selanjutnya yang dilakukan Enneu adalah dengan mengikuti berbagai pameran dan festival guna mem-branding produk sendalnya agar semakin dikenal dan meluas. Tetapi sekarang mulai melangkah menuju transisi digital yang dibantu langsung oleh Difa, anaknya.

“Jadi selain pelatihan-pelatihan, karena kan udah mulai digitalisasi dan udah mulai atur lagi untuk postingan di Instagram dan mulai merambah ke e-commerse,” jelas DIfa. Dirinya memang sudah tak asing lagi dengan dunia digital dan marketing.

Bahkan, Ketika tahun 2019 Enneu pernah diundang menjadi narasumber dari salah satu marketplace, sebagai bintang tamu. “Tahun 2019, saya pernah diundang jadi narasumber juga. Awalnya karena saya kan suka coba-coba,” lanjutnya.

Karena kesan unik, produk sendal miliknya tak hanya dikenal melalui e-commerse saja namun sampai kepada peminat secara luas lagi. “Nah ternyata orang-orang banyak mencari produk yang Lukis-lukis ini (handmade), karena motif Lukis yang dihadirkan oleh Rumah Sendal Geulis itu beda.”

Memang, karya tangan berupa Lukisan bertema floral yang dihadirkan dari produk Sendal Geulis ini, memiliki sentuhan yang terkesan unik dan berbeda dari yang lain. Sehingga tak ada bisnis sendal sejenis yang memiliki ciri khas Lukis seperti yang Enneu miliki.

Walau demikian, ada beberapa tantangan yang ia hadapi selama menjalankan bisnis sendal geulis tersebut. terutama Ketika harus melewati waktu tanpa keberadaan mendiang suaminya. “Jadi kan suami saya dulu yang meng-konsep ini semuanya. Tapi karena kami bekerja sama dan saling berpegangan tangan, akhirnya kami bisa bangkit lagi. Sampai sekarang pun, Alhamdulilah kami mau meluncurkan produk baru.”

Kesuksesan yang Enneu raih, tak serta merta tanpa bantuan lembaga eksternal. Berbagai fasilitas lengkap dan relevan, Enneu dapatkan untuk turut mengembangkan bisnis sendal geulis miliknya. Salah satunya, pembinaan terpadu yang diadakan oleh Rumah BUMN.

“Kami dapat pelatihan-pelatihan juga, terus diikutsertkan ke pameran-pameran juga. Kami juga kemarin sempat dapat pelatihan Bahasa Inggris dari Rumah BUMN,” terangnya.

Difa juga menjelaskan, bahwa pelatihan tersebut diadakan rutin dan terpadu untuk UMKM. “Jadi kami juga sudah mengikuti pelatihan selama dua Angkatan dari tahun 2021 lalu dan tahun sekarang. Hal itu berdampak sekali untuk Rumah Sendal Geulis dalam mengembangkan bisnis. Kadang kan kami suka bingung, dalam business matching misalnya nah dari Rumah BUMN inilah kami diajarkan untuk menambah kosa kata seperti apa.”

Menurut Enneu, ilmu yang diberikan ketik pelatihan tersebut sangat berguna untuk diterapkan dalam bisnisnya. Bahkan hingga dirinya bisa mengikuti event yang berskala internasional.

Untuk saat ini, produk baru yang akan dikeluarkan oleh Rumah Sandal Geulis, akan segera diluncurkan sehubungan dengan diadakannya INACRAFT yang diselenggarakan pada 1-5 Maret di JCC Jakarta. 

Editor Sokoguru: Ahmad Yunus