SOKOGURU - Idulfitri bukan sekadar momen kemenangan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga saat yang tepat untuk merefleksikan nilai-nilai sosial dalam Islam.
Khutbah Idulfitri Muhammadiyah 2025 menyoroti pentingnya kepedulian terhadap kaum dhuafa dan peran umat dalam menghapus kemiskinan.
Dalam teks khutbah Idulfitri singkat dan padat kali ini, umat diajak untuk tidak hanya merayakan hari kemenangan, tetapi juga menjalankan ajaran Islam dalam menegakkan keadilan sosial.
Islam mengajarkan bahwa kemiskinan bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan persoalan bersama yang harus diatasi melalui zakat, infak, dan sedekah.
Bagaimana Islam menawarkan solusi nyata untuk mengatasi kemiskinan? Simak khutbah lengkapnya berikut ini
Mukadimah
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin rahimakumullah,
Hari ini kita merayakan Idulfitri dengan penuh kegembiraan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Idulfitri bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk merenungkan nilai-nilai sosial yang diajarkan Islam, termasuk tanggung jawab kita dalam mengentaskan kemiskinan.
Isi Khutbah
Islam adalah agama yang menekankan keadilan sosial. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa tidur dalam keadaan kenyang sementara tetangganya kelaparan, maka ia tidak beriman." (HR. Al-Hakim).
Hadis ini menunjukkan bahwa seorang Muslim tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tetapi juga atas kesejahteraan orang-orang di sekitarnya. Kemiskinan bukan hanya masalah individu, melainkan persoalan umat yang harus diatasi bersama.
Dalam ajaran Muhammadiyah, upaya membebaskan masyarakat dari kemiskinan harus dilakukan melalui gerakan ekonomi keumatan, pendidikan, dan pemberdayaan sosial. Islam mengajarkan beberapa solusi konkret untuk mengentaskan kemiskinan, di antaranya:
Zakat, Infak, dan Sedekah
Zakat merupakan instrumen utama dalam distribusi kesejahteraan. Dengan menunaikan zakat fitrah dan zakat maal, kita membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik.
Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid dan Organisasi Islam
Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi.
Muhammadiyah telah mengembangkan berbagai model pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, seperti koperasi syariah, pelatihan keterampilan, dan pendampingan usaha kecil.
Pendidikan sebagai Kunci Mengatasi Kemiskinan
Kemiskinan tidak hanya berakar pada keterbatasan materi, tetapi juga keterbatasan ilmu.
Oleh karena itu, Muhammadiyah telah lama berkomitmen untuk membangun sekolah dan perguruan tinggi sebagai jalan keluar dari kemiskinan struktural.
Memperkuat Solidaritas Sosial
Rasulullah SAW mengajarkan untuk selalu membantu saudara-saudara kita yang lemah.
Sikap gotong royong, kepedulian, dan kesediaan berbagi menjadi kunci utama dalam mewujudkan keadilan sosial.
Penutup
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.
Hadirin yang berbahagia,
Idulfitri adalah hari kemenangan, bukan hanya kemenangan atas hawa nafsu, tetapi juga kemenangan dalam membangun solidaritas sosial.
Jangan biarkan saudara kita terjebak dalam kemiskinan, sementara kita hidup dalam kelimpahan.
Marilah kita jadikan Idulfitri ini sebagai titik awal untuk lebih peduli, lebih dermawan, dan lebih berperan dalam membangun kesejahteraan umat. Semoga Allah SWT memberkahi rezeki kita dan menjadikan kita bagian dari solusi atas permasalahan kemiskinan.
Taqabbalallahu minna wa minkum, wa kullu ‘am wa antum bikhair.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (*)