SOKOGURU, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menunjukkan keseriusannya dalam menangani ancaman banjir yang masih menghantui Ibu Kota.
Dalam peninjauan langsung di titik banjir Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung, Rajawati, Jakarta Selatan, Selasa (8/7), Pramono menyatakan banjir memang tak selalu bisa dilawan, namun tetap bisa disiasati agar dampaknya tidak meluas ke masyarakat.
“Banjir itu terkadang memang tidak bisa dilawan. Maka, kita harus menyiasatinya agar tidak berdampak negatif kepada warga,” tegas Pramono di hadapan petugas gabungan dari PPSU, Dinas SDA, BPBD, Damkar, dan Dinas Kesehatan.
Baca juga: Wagub DKI Jakarta Rano Karno Gagas Revitalisasi Sound System Masjid, Dimulai Tahun 2026!
Ia menegaskan pentingnya strategi matang dalam menghadapi fenomena alam seperti hujan ekstrem dan pasang air laut (rob) yang sering kali datang bersamaan.
Menurut Pramono, perencanaan dan simulasi menjadi kunci agar Jakarta lebih tangguh terhadap bencana.
“Yang terjadi kemarin bukan hal mudah. Kita harus memiliki perencanaan, karena kejadian seperti itu sulit dilawan tanpa kesiapan,” imbuhnya.
Baca juga: Komisi B DPRD DKI Jakarta Sebut Digitalisasi Parkir Bisa Tekan Kebocoran Retribusi
Penanganan banjir besar yang terjadi pada Minggu (6/7) lalu disebut hanya bisa berjalan maksimal setelah permukaan air laut surut sekitar pukul 22.30 WIB, saat seluruh pompa pengendali banjir dapat dioperasikan penuh.
Apresiasi kepada Petugas Lapangan dalam Tangani Banjir
Gubernur juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada petugas lapangan yang bekerja di garda terdepan penanganan banjir.
Ia mengingatkan bahwa pekerjaan ini memerlukan komitmen, kerja hati, dan ketangguhan fisik serta mental.
Baca juga: Mayoritas Warga Jakarta Puas atas Kinerja Pramono Anung dan Rano Karno
“Secara khusus saya ingin berterima kasih, karena saudara-saudara sekalian adalah orang-orang di garis terdepan menghadapi bencana ini,” ujar Pramono, menutup arahannya.
Genangan di Kuningan Barat Surut Total, Warga Apresiasi Petugas PPSU
Di saat yang sama, kabar baik datang dari Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Genangan yang sempat melanda 11 RT di wilayah ini dilaporkan telah surut total hingga Selasa pagi.
Genangan di Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sudah surut. (Dok.Pemprov Jakarta)
Lurah Kuningan Barat, Isno Usnodo, menjelaskan genangan terjadi akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan Kali Krukut dan Kali Mampang.
Ketinggian air sempat mencapai 30 hingga 110 cm dan mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 22.44 WIB.
Namun berkat respon cepat dari 35 personel PPSU, kondisi mulai terkendali sejak dini hari. Jalan-jalan seperti Poncol Jaya yang terdampak parah kini telah dibersihkan dari lumpur dan sampah.
“Kami pastikan lingkungan segera bersih dan aman agar tidak berdampak pada kesehatan warga,” kata Isno.
Salah satu warga, Muhammad Derry (27), menyampaikan rasa syukurnya. Ia mengaku terbantu dengan kehadiran petugas yang sigap membantu warga pascagenangan.
“Saat dini hari air sudah surut. Petugas PPSU juga sangat membantu bersihkan lingkungan,” ucap Derry.
Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono Anung menunjukkan kesiapan menghadapi tantangan banjir, dengan pendekatan strategis dan aksi cepat tanggap di lapangan.
Dukungan penuh kepada petugas lapangan dan partisipasi warga menjadi kunci utama dalam menjaga Jakarta tetap aman dari ancaman banjir. (*)
