SokoBerita

Seusai Rapat Terbatas, Presiden Prabowo Panggil Menteri ESDM Bahas Percepatan Transisi Energi

Selain isu transisi energi, perkembangan negosiasi dengan Freeport turut menjadi pembahasan dalam pertemuan antara Presiden Prabowo dan Menteri ESDM Bahlil.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
15 September 2025
<p>Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia memberikan keterangannya kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 15 September 2025. (Dok. BPMI Setpres)</p>

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia memberikan keterangannya kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 15 September 2025. (Dok. BPMI Setpres)

SOKOGURU, JAKARTA- Pemerintah membuka kesempatan pada investor asing untuk turut serta dalam percepatan program transisi energi nasional melalui pembangunan energi terbarukan. 

Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia yang dipanggil  Presiden Prabowo Subianto seusai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 15 September 2025. 

Pertemuan tersebut, katanya, berfokus pada percepatan program transisi energi nasional melalui pembangunan energi terbarukan, salah satunya tenaga surya.

Baca juga: Pimpin Rapat Terbatas Virtual, Presiden dan Para Menteri Bahas Langkah Strategis di Berbagai Bidang

“Kita mau bangun solar panel yang satu desa itu 1, sampai 1,5 gigawatt. Jadi ke depan itu kita akan bangun kurang lebih sekitar 80 sampai dengan 100 gigawatt. Itu yang tadi kita bahas teknis,” ucap Bahlil dalam keterangannya kepada awak media.

Menteri ESDM mengatakan melalui investasi itu, pemerintah juga mendorong kolaborasi erat antara pengusaha nasional dan BUMN dengan pihak internasional.

“Karena soal panel 100 gigawatt itu kan cukup besar, sementara kapasitas industri kita di sini hanya satu tahun tidak lebih dari 5 gigawatt. Nah oleh karena itu, pasti kita akan mencari investor asing dan bisa berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha nasional dan BUMN kita termasuk di dalamnya adalah PLN,” imbuh Menteri ESDM.

Baca juga: Presiden Gelar Rapat Terbatas: Pemerintah Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri

Selain isu transisi energi, perkembangan negosiasi dengan Freeport turut menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut. Menteri ESDM mengungkapkan, awalnya disepakati penambahan saham sebesar 10%, tetapi ada potensi peningkatan nilai penambahan saham tersebut.

“Awalnya kan kita sepakat untuk penambahan saham 10% Freeport, tapi tadi berkembang negosiasi yang insyaallah katanya lebih dari itu. Saya diminta untuk bisa melakukan komunikasi percepatan dan kalau itu sudah fix insyaallah Freeport akan kita mempertimbangkan untuk melakukan kelanjutan dari pada kontrak,” pungkasnya.  (SG-1)