SOKOGURU — Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) resmi memfinalisasi program pendidikan Sekolah Rakyat, yang akan mulai beroperasi pada Juli 2025.
Program ini merupakan bentuk nyata atensi Presiden Prabowo Subianto dalam memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui pendidikan holistik dan inklusif.
"Hari ini sudah ada 100 titik yang menampung sekitar 10.000 siswa," tegas Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat konferensi pers di Gedung Kemensos, sebagaiman dikutip sokoguru.id dari situs resmi kemensos.go.id, Kamis, 12 Juni 2025.
Rekrutmen Guru & Fasilitas Asrama Gratis
Gus Ipul menjelaskan bahwa proses rekrutmen guru dan tenaga kependidikan hampir selesai. Sebanyak 1.554 guru dan 53 kepala sekolah telah disiapkan untuk mengajar di 100 titik Sekolah Rakyat.
Bahkan, Kemensos juga merekrut kepala asrama dan pamong, menandakan bahwa sekolah ini akan berbasis asrama dengan pembinaan karakter dan fisik.
"Tanggal 23–24 Juni proses rekrutmen guru semua selesai," tambah Gus Ipul.
Rinciannya: 396 Rombel, Hampir 10 Ribu Siswa
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof. M. Nuh, menyampaikan bahwa tahun ini ditargetkan berdiri 100 sekolah dengan total 396 rombongan belajar (rombel) yang menampung 9.780 siswa.
Tahap 1a:
- 63 lokasi
- 247 rombel
- 6.180 siswa
Tahap 1b:
- 37 lokasi
- 145 rombel
- 3.600 siswa
Bukan Sekolah Biasa: Fokus Psikologi & Keberanian
Sekolah Rakyat tidak menggunakan sistem seleksi akademik. Sebagai gantinya, siswa akan melalui pemetaan akademik, psikososial, psikologis, dan kesehatan, bekerja sama dengan UI dan Unpad.
“Bukan cuma kemampuan akademik. Kita petakan keberanian dan self confidence anak-anak juga,” jelas Prof. M. Nuh, seperti dikutip sokoguru.id dari laman resmi kemensos.go.id pada Kamis, 12 Juni 2025.
Seragam, Sepatu, Hingga Pakaian Dalam Disiapkan Negara
Kebutuhan siswa akan ditanggung negara, mulai dari seragam, sepatu, alat tulis, hingga pakaian dalam. Semua pengadaan dilakukan dengan pengawasan ketat oleh BPKP agar transparan dan akuntabel.
“Kemensos selalu bekerjasama dengan BPKP untuk memastikan semua berjalan sesuai aturan,” tegas Gus Ipul.
Fokus Keadilan Sosial dan Pemutusan Rantai Kemiskinan
Wakil Mensos Agus Jabo Priyono menambahkan bahwa Satgas Sekolah Rakyat sedang menyempurnakan kurikulum, SDM, dan sarana prasarana.
Program ini adalah strategi baru Presiden dalam menghadirkan negara bagi anak-anak yang termarginalkan secara sistematis.
Kesimpulan:
Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, tetapi simbol kehadiran negara untuk melindungi dan mengangkat anak-anak dari keluarga miskin agar mendapat akses pendidikan yang layak.
Baca Juga:
Dengan asrama gratis, pembinaan karakter, dan pendekatan menyeluruh, program ini diyakini bisa mencetak generasi unggul yang bebas dari jerat kemiskinan struktural. (*)