SOKOGURU — Masyarakat penerima bantuan sosial (bansos) kembali menanti kepastian pencairan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tahap kedua untuk alokasi April–Juni 2025.
Informasi terbaru dari channel Diary Bansos per Minggu, 8 Juni 2025 mengungkap bahwa proses penyaluran bantuan sudah memasuki tahapan penting, yaitu Surat Perintah Membayar (SPM) untuk bansos PKH, dan berhasil cek rekening untuk BPNT lewat Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Di saat sebagian besar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) masih belum menemukan saldo masuk di kartu mereka, muncul secercah harapan.
Pasalnya, menu view DTS (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) di aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) milik operator desa/kelurahan sudah menampilkan daftar calon penerima bansos beserta klasifikasi desil mereka.
“Proses SPM untuk PKH menunjukkan penyaluran sudah sangat dekat. Tinggal menunggu SP2D dan Standing Instruction (SI) agar dana benar-benar ditransfer ke rekening KPM,” jelas narator dalam kanal YpuTube Diary Bansos, sebagaimana dikutip sokoguru.id Senin, 9 Juni 2025.
Namun, tidak semua KPM beruntung. Sebanyak 1,9 juta KPM dipastikan tidak lagi menerima bantuan tahap ini karena dianggap tidak memenuhi syarat berdasarkan pembaruan data DTSEN.
Terdiri dari 616.367 KPM dari program PKH dan 1.286.660 KPM dari program BPNT, mereka dicoret dan akan digantikan oleh warga miskin lainnya yang sebelumnya belum pernah menerima bantuan.
Bagi penerima bantuan BPNT yang disalurkan lewat PT Pos Indonesia, saat ini statusnya berada di tahap proses burol, yang belum jelas apakah akan dibuatkan rekening baru atau metode lainnya.
Baca Juga:
Sementara itu, pengecekan saldo KKS hari ini menunjukkan bahwa mayoritas masih nol. Beberapa agen bank yang biasa menerima penitipan KKS dari KPM menyampaikan bahwa belum ada saldo yang masuk, termasuk untuk KKS ATM Merah Putih.
“Peralihan dari DTKS ke DTSEN menyebabkan banyak proses penyesuaian dan validasi ulang. Jadi, memang butuh waktu,” tambah narator.
Meski begitu, pemerintah tetap berkomitmen mencairkan bantuan ini. Termasuk bantuan tambahan berupa beras 20 kg dan uang tunai Rp400.000 untuk dua bulan (Juni–Juli), yang disebut akan dibayarkan satu kali dalam bulan Juni.
Kesimpulan
SPM PKH sudah terbit, data DTSEN sudah muncul, dan pengecekan rekening BPNT sudah berjalan. Namun, saldo belum cair ke KKS hingga 8 Juni 2025.
Para KPM diimbau untuk bersabar dan terus cek secara berkala sambil menunggu pencairan resmi, yang diprediksi mulai minggu ketiga hingga keempat Juni 2025. (*)