Soko Berita

Saat Krisis Datang, Mengapa Harga Emas Malah Melambung? Simak, Ini Alasannya!

Kenapa harga emas selalu naik saat krisis ekonomi? Ini penjelasannya dan pelajari bagaimana emas bisa jadi pelindung aset terbaik saat dunia tidak stabil.

By Insani Miftahul Janah  | Sokoguru.Id
13 Mei 2025
<p>Ilustrasi logam mulia emas fisik antam. Harga emas malah naik, saat krisis datang mengapa bisa terjadi hal demikian? Simak ini penjelasannya. Foto: anekalogam.co.id</p>

Ilustrasi logam mulia emas fisik antam. Harga emas malah naik, saat krisis datang mengapa bisa terjadi hal demikian? Simak ini penjelasannya. Foto: anekalogam.co.id

SOKOGURU - Kondisi perekonomian global sedang tidak pasti. Mulai dari inflasi tinggi, perang, hingga ancaman resesi global. 

Tapi hal yang menarik adalah di mana setiap kali krisis datang, di situ harga emas justru kian meroket.

Lalu, kenapa harga emas justru naik saat krisis ekonomi melanda? Apakah ini kebetulan, atau ada alasan logis di balik fenomena ini?

Simak, ini alasan mengapa harga emas malah melambung, ketika krisis datang!

Emas Aset Aman Saat Dunia Tidak Aman

Istilah yang sering digunakan dalam dunia keuangan adalah “emas adalah safe haven”. Artinya, emas dianggap sebagai tempat aman untuk menyimpan kekayaan, terutama saat aset lain (seperti saham, properti, atau mata uang) nilainya jatuh karena gejolak ekonomi.

Saat krisis melanda, investor dari seluruh dunia beramai-ramai melarikan uangnya ke emas karena:

- Nilainya cenderung stabil dalam jangka panjang

- Tidak tergantung pada kebijakan pemerintah atau bank sentral

- Bisa dimiliki secara fisik (tidak bergantung pada sistem keuangan digital)

Alasan Mengapa Harga Emas Naik Saat Krisis Ekonomi

1. Kepanikan Pasar dan Peralihan ke Aset Aman

Ketika pasar saham jatuh, banyak investor menjual aset berisiko dan mengalihkan dananya ke emas. Semakin tinggi permintaan terhadap emas, semakin tinggi pula harganya.

2. Inflasi Meningkat, Emas Jadi Pelindung Nilai

Krisis ekonomi biasanya disertai kenaikan harga barang (inflasi). Emas punya reputasi sebagai aset yang tahan terhadap inflasi. Nilainya tidak tergerus seperti mata uang kertas.

3. Penurunan Suku Bunga dan Melemahnya Dolar

Saat resesi, bank sentral sering menurunkan suku bunga untuk merangsang ekonomi. Hal ini membuat nilai dolar melemah dan investor mencari alternatif seperti emas.

4. Ketidakpastian Geopolitik

Perang, konflik dagang, atau kerusuhan politik juga mendorong orang mencari aset aman. Emas tak tergantung pada satu negara, sehingga dianggap lebih “netral” dan aman.

Baca Juga:

Contoh Kasus Lonjakan Harga Emas Saat Krisis

Krisis Finansial Global 2008

Harga emas naik dari sekitar $800 ke atas $1.200 dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Pandemi COVID-19 (2020)

Ketika pasar saham anjlok, harga emas menembus rekor lebih dari $2.000 per ons troi.

Konflik Rusia-Ukraina (2022)

Ketidakpastian geopolitik mendorong investor berbondong-bondong beli emas, mendorong kenaikan signifikan.

Bagaimana Menyikapi Naiknya Harga Emas?

Kenaikan harga emas saat krisis bukanlah sinyal untuk FOMO (takut ketinggalan), tapi peluang untuk menata portofolio investasi lebih bijak.

Berikut Tips dalam Menyikapi Naiknya Harga Emas

1. Investasi Sebelum Krisis Terjadi

Jangan tunggu harga tinggi. Bangun kebiasaan beli emas rutin lewat strategi Dollar-Cost Averaging.

2. Diversifikasi Portofolio

Jangan hanya andalkan emas. Gabungkan dengan aset lain seperti reksa dana, obligasi, atau saham.

3. Pilih Platform atau Produk Legal

Gunakan layanan resmi seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, atau logammulia.com.

Kesimpulan

Harga emas naik saat krisis bukanlah mitos, itu adalah reaksi alami pasar terhadap ketidakpastian. Sebagai aset yang kuat terhadap inflasi dan ketidakpastian global, emas tetap menjadi pilihan utama banyak investor.

Namun, hal yang perlu diingat bahwa emas bukan jaminan cuan cepat. Ini adalah alat pelindung kekayaan jangka panjang. Yang penting adalah konsistensi dan perencanaan, bukan spekulasi.(*)

Sumber: World Gold Council , Investopedia , pegadaian.co.id