SOKOGURU, BANDUNG: Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk menjaga profesionalitas dalam pengelolaan bank bjb.
Hal itu disampaikan Dedi usai mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 yang digelar di Menara bank bjb, Kota Bandung, Rabu, 16 Maret 2025.
Dalam RUPST tersebut, Yusuf Saadudin resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama bank bjb. Sementara itu, posisi Komisaris Utama diamanatkan kepada Wowiek Prasantyo.
Baca juga: Bank bjb Umumkan Direksi Baru: Yusuf Saadudin Pimpin, Siapa Saja yang Masuk Daftar?
Komposisi jajaran komisaris juga diperkuat dengan masuknya Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman sebagai Komisaris, dan mantan Dirut TVRI, Helmy Yahya, sebagai Komisaris Independen.
Penunjukkan Pimpinan Baru bjb Berlandaskan Aspek Profesional
Gubernur Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, menegaskan bahwa penunjukkan para pimpinan baru ini sepenuhnya berlandaskan aspek profesional, bukan politik.
Ia memastikan, sebagai pemegang saham terbesar dengan 36 persen kepemilikan, Pemda Provinsi Jabar tidak akan melakukan intervensi terhadap arah kebijakan bank bjb.
Baca juga: Yusuf Saadudin Pimpin bank bjb, Bos Mardigu Ditunjuk Komut, Helmy Yahya Jadi Komisaris Independen
“Pemprov Jabar mengedepankan profesionalitas. Itu terlihat dari komposisi pimpinan yang kami usulkan dan telah disepakati bersama para pemegang saham lainnya,” ujar KDM.
Pertimbangan Matang, Rekam Jejak, dan Profesionalitas
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan bahwa setiap nama yang diusulkan, baik untuk posisi direktur utama maupun komisaris, telah melalui pertimbangan matang berdasarkan rekam jejak dan kapasitas profesionalnya.
Baca juga: RUPS Bank bjb 2025: Penyesuaian Struktur dan Proses Pemilihan Dirut
“Semua ditetapkan berdasarkan kredibilitas dan kompetensi, tidak ada campur tangan politik sedikit pun,” tegasnya.
Dengan struktur pimpinan yang baru, bank bjb diharapkan semakin solid dalam menghadapi tantangan perbankan modern, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan Indonesia. (SG-2)
